Saya mendapat kiriman leafleat untuk membantu manula yang memerlukan bantuan, khususnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari
London (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London menghentikan sementara seluruh kegiatan layanan kekonsuleran dan perkantoran mulai 24 Maret hingga waktu ditetapkan sehubungan dengan adanya imbauan pemerintah Inggris mengenai instruksi untuk tinggal di rumah guna memperlambat wabah COVID -19.
Pemerintah Inggris pada Senin (23/3) telah mengeluarkan kebijakan darurat nasional mengenai wabah virus corona dan menginstruksikan semua warga untuk tinggal di rumah tidak terkecuali WNI yang ada di Inggris.
Disebutkan warga hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk keperluan belanja kebutuhan dasar, misalnya makanan dan obat-obatan, dan mereka yang membutuhkan medis, atau memberikan perawatan serta membantu orang yang rentan.
Bepergian ke dan dari tempat kerja, tetapi hanya dapat dilakukan yang benar-benar mustahil bekerja dari rumah serta disarankan melakukan olahraga seperti lari, berjalan, atau bersepeda - sendiri atau bersama anggota keluarga.
Polisi di Inggris memiliki wewenang mengenakan denda di tempat sebesar £ 30 bagi orang yang mengabaikan perintah tinggal di rumah.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Senin malam kepada seluruh warga di Inggris bahwa mereka sekarang harus tinggal di rumah dalam upaya untuk mengekang penyebaran coronavirus, selain karena alasan medis, pekerjaan mendesak, belanja dan berolahraga sekali sehari.
Denda karena melanggar karantina wilayah (lockdown) coronavirus baru akan ditetapkan sebesar £ 30 dan bisa naik secara signifikan, demikian keterangan dari Downing Street.
Juru bicara resmi Perdana Menteri mengatakan Perdana Menteri mengeluarkan instruksi yang jelas atas nama pemerintah tentang tindakan yang harus diambil masyarakat membantu mencegah penyebaran virus, melindungi NHS dan menyelamatkan nyawa.
“Seperti halnya undang-undang yang ada, mayoritas masyarakat diharapkan mengikuti aturan tanpa perlu tindakan penegakan hukum."
Untuk itu KBRI London dalam keterangannya Selasa sebagai upaya praktis pemenuhan kebijakan tinggal di rumah minta agar WNI yang ada di Inggris mematuhi langkah-langkah yang ditempuh pemerintah Inggris dalam menghadapi wabah COVID-19.
Dosen senior kesehatan masyarakat di Universitas Derby, Inggris, Dono Widiatmoko kepada Antara London, Selasa menyebutkan COVID-19 sudah menjadi bencana global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tanggal 11 Maret 2020 telah mendeklarasikan penyakit COVID-19 sebagai pandemi, ujar pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia itu.
KBRI London minta WNI memperhatikan tiga hal yaitu hanya keluar untuk membeli makanan, keperluan kesehatan dan pekerjaan yang sangat penting. Menjaga jarak dua meter satu sama lain serta selalu cuci tangan segera setelah tiba di rumah.
Menjadi relawan
Dalam situasi karantina wilayah, banyak warga manula yang rentan akan terjangkit virus corona yang membutuhkan bantuan seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari. Tidak heran banyak imbauan bagi mereka bersedia menjadi relawan bagi manula.
“Saya mendapat kiriman leafleat untuk membantu manula yang memerlukan bantuan, khususnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari,” ujar Kania Iryanindiati, (31) yang bekerja di London.
Kania, yang biasa disapa Ninin, mempunyai pengalaman saat mendapat kesempatan menjadi relawan di wilayah tempat tinggalnya di Archway, London Utara.
Ninin pernah dikontak untuk berbelanja bagi satu keluarga yang sedang diisolasi. Dia pun ke supermarket membelikan keperluan mereka. Untuk menghindari kontak, barang belanjaan di taruh di depan pintu, dan Ninin pun membunyikan bel rumah serta menunggu sampai barang diambil.
“Ada juga yang minta dipinjamkam extra freezer,” ujar putri pertama Dubes Indonesia di Madrid, Hermono, itu.
Dia juga pernah diminta untuk membelikan bubur instan, sehingga ia mencari di berbagai supermarket karena sudah habis stoknya. “Saya cari di supermarket Sainsbury dan Aldi, ketemunya di toko kecil,” ujar Ninin, yang bekerja di perusahaan Deloitte, perusahaan independen bergerak dibidang jasa keuangan.
Ninin mengaku menjadi relawan dalam situasi seperti saat ini sangat menantang dan menjadi pengalaman tersendiri diharapkannya bisa menginspirasi yang lain.
Menurutnya, ayahnya di Madrid juga sedang menjalani karantina wilayah, begitu juga dengan adiknya di Selandia Baru.
Banyak warga Inggris yang memberikan sumbangan bagi yang membutuhkan baik berupa makanan maupun obat-obatan, selain tenaga.
Jumlah kasus virus corona di Inggris naik 967 menjadi 6.650 pada hari Selasa dan jumlah kematian secara nasional melonjak menjadi 336, dengan adanya tambahan 55 kematian.
Baca juga: Pangeran Charles positif COVID-19
Baca juga: Gaji pemain Birmingham disunat 50 persen gara-gara virus corona
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020