Solo (ANTARA News)- Berlangsungnya pesta demokrasi atau Pemilu, yang telah berlangsung beberapa waktu lalu tidak mempengaruhi para wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak kepada pemerintah.
Untuk sekarang wajib pajak telah mulai sadar, jadi adanya Pemilu kegiatan pembayaran pajak juga berjalan seperti biasa, kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II, Surjotamtomo Soedirdjo kepada wartawan di sela-sela peluncuran "Bus Damri Apa Kata Dunia," di Solo, Selasa.
Untuk target penerimaan pajak di wilayah Kanwil Jawa Tengah II yang meliputi 12 Kantor Pelayanan Pajak (KPP)tahun 2009 mencapai Rp4,18 triliun dan hingga saat ini telah tercapai sebesar Rp 606,4 miliar.
Capaian ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama yakni mencapai Rp 560,8 miliar.
Disinggung tingkat kepatuhan mengembalikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPP PPh) orang pribadi (OP) di Wilayah Surakarta, ia mengatakan meningkat 49,9 persen hingga Bulan Maret 2009.
Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang hanya sebanyak 38 persen, katanya.
"Tingkat pengembalian mencapai 198.355 Wajib Pajak (WP) baik badan maupun OP, tetapi untuk badan jumlahnya sangat kecil dari sebanyak 399.720 WP aktif yang ada di wilayah Surakarta," kata Surjotamtomo.
Untuk WP baik OP maupun badan tahun 2009 ini meningkat sebanyak 109.000 dari tahun 2008, sedangkan untuk target penerimaan pajak di wilayah Surakarta untuk tahun ini sebesar Rp 1,98 triliun. Hingga bulan Maret 2009 baru mencapai Rp 316 miliar.
"Kami tetap optimis hingga akhir tahun 2009 mendatang target bisa tercapai. Sebab untuk WP badan masih ada waktu," katanya.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat membayar pajak, Kanwil DJP bekerjasama dengan PO Damri Solo dengan meluncurkan "Bus Damri Apa Kata Dunia" sebagai sarana komunikasi antara Kanwil DJP Jawa Tengah II dengan masyarakat.
Menurut Suryotamtomo, bus merupakan moda transportasi massal sehingga efektif sebagai peyampaian pesan.
Melalui moda transportasi tersebut yang memuat pasan-pesan mudah dilihat oleh pengguna jasa bus dan pengguna jalan. Diharapkan hal ini menjadi komunikasi yang efektif dan mudah dimengerti karena ditunjang dengan visualisasi dan kalimat pendek yang mudah dimengerti.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009