Havana (ANTARA News) - Mantan pemimpin Kuba Fidel Castro, Senin, menyerukan segera diakhirinya embargo Amerika Serikat dan menegaskan bahwa Kuba tidak meminta "bantuan amal".
Pernyataan tersebut dikemukakan beberapa jam setelah Presiden AS Barack Obama mencabut larangan mengenai kunjungan dan pengiriman uang yang dilakukan oleh orang-orang Kuba Amerika.
"Tidak sepatah kata pun yang mengatakan mengenai embargo, yang sangat kejam dari segala tindakan," kata Castro dalam satu artikel yang diterbitkan Senin malam, di laman Internet resmi Cubadebate, sebagai reaksinya terhadap keputusan Obama.
Padahal "persyaratan seperti itu yang bisa membuat sikap Obama ke arah kebijakan konstruktif, yang akan mengakhiri kesalahan (AS) selama hampir separoh abad ini", katanya seperti dikutip AFP.
Presiden AS Barack Obama, Senin, mencabut pembatasan perjalanan dan pengiriman uang oleh orang Kuba-Amerika ke Kuba, kata Gedung Putih dalam satu pernyataan.
"Mendukung keinginan rakyat Kuba untuk secara bebas memastikan masa depan mereka dan negara mereka adalah kepentingan nasional Amerika," demikian antara lain isi pernyataan tersebut.
"Pemerintah Obama melakukan berbagai tindakan guna meningkatkan kontak yang lebih besar antara anggota keluarga yang terpisah di Amerika Serikat dan Kuba dan meningkatkan arus pengiriman uang dan informasi kepada rakyat Kuba," kata pernyataan itu.
Menurut pernyataan tersebut, Presiden Obama telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri, Keuangan, dan Perdagangan agar melakukan tindakan yang perlu guna mencabut semua pembatasan mengenai transaksi yang berkaitan dengan perjalanan anggota keluarga ke Kuba dan menghilangkan pembatasan pengiriman uang kepada anggota keluarga di Kuba.
Pemerintah AS juga telah diminta mensahkan penyedia jaringan telekomunikasi AS agar mencapai kesepakatan guna memasang kabel serat optik dan fasilitas telekomunikasi satelit yang menghubungkan Amerika Serikat dengan Kuba. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009