Denpasar (ANTARA News) - Andreas Seran, salah seorang petinju nasional, diduga menjadi salah seorang pelaku pengeroyokan Sean Keith William (22), turis asal New Zealand yang ditemukan tak lagi bernyawa di Hotel Sari Yasa Samudra, Kuta, Bali.
Selain Andreas, dua karyawan diskotek Bounty Kuta, Doni dan Nengah Suastika juga telah ditetapkan polisi selaku tersangka pelaku penganiayaan itu.
Kapolsek Kuta AKP Dody Prawira ketika dihubungi di Denpasar, Selasa, mengakui kalau pihaknya telah menetapkan tiga tersangka atas kasus tewasnya "bule" asal New Zealand tersebut.
"Ditemukan cukup bukti bahwa ketiga tersangka telah melakukan pemukulan dan pelemparan menggunakan botol bekas minuman dan gelas ke arah korban William saat terjadi keributan di ruang diskotek Bounty," katanya.
Bukti tersebut, lanjut dia, tidak hanya dari keterangan sejumlah saksi, tetapi juga hasil rekaman kamera CCTV yang terpasang di ruang diskotek di kawasan obyek wisata internasional Kuta itu.
Khusus untuk tersangka Andreas Seran, yang bersangkutan tercatat sebagai salah seorang petinju nasional yang kini aktif berlatih di sasana tinju Harry`s Gym di Perth, Australia, tempat petunju Chris Jhon digembleng belum lama ini.
Di dalam negeri, Andreas diketahui pernah bertarung dalam kelas welter 69,5 kilogram.
Dia terlibat pemukulan terhadap korban William, diduga karena pengaruh minuman keras yang ditenggaknya.
Sementara dua tersangka lain, Doni dan Nengah Suastika, masing-masing diketahui selaku tenaga keamanan (security) dan bartender di Diskotek Bounty Kuta.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa William tewas menyusul terjadinya insiden saling lempar botol minuman di ruang Diskotek Bounty, Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (11/4) tengah malam.
Kejadian berawal dari tidak terpenuhinya keinginan si "bule" yang minta diberikan diskon atas minuman yang dibelinya.
Versi lain menyebutkan bahwa korban yang berniat "joged" di lantai dua, namun lantaran panggung penuh, petugas tidak mengizinkan William masuk, sehingga dia langsung naik pitam dan mengamuk.
Amukan korban berupa melemparkan botol-botol bekas minuman, ternyata berbuntut dengan saling lempar dengan pengunjung diskotek yang lain. Tidak hanya itu, sejumlah orang yang diduga karyawan atau petugas keamanan setempat, malah ramai-ramai menggebuki korban.
Munculnya keributan tersebut membuat suasana menjadi gaduh, sehingga sebagian pengunjung terpaksa harus berhamburan keluar ruangan.
Polisi yang datang ke tempat kejadian berhasil mengatasi keadaan dan bersamaan dengan itu William dilaporkan langsung dibawa pulang ke Hotel Sari Yasa Samudra, Kuta, tempatnya menginap.
Namun pada pagi harinya, korban ditemukan pasangan wanitanya sudah tidak lagi bernyawa di dalam kamar hotel.
Pihak Polsek Kuta yang mendapat laporan, langsung membawa jenazah korban ke RSUP Sanglah Denpasar untuk dimintakan visum dokter mengenai sebab-sebab kematiannya.
Sementara itu, jenazah William hingga kini masih dibaringkan di RSUP Sanglah Denpasar guna dilakukan otopsi dan menunggu pihak keluarga datang menjemputnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009