Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun di perdagangan Asia pada hari Selasa, di tengah-tengah ekspektasi penggunaan energi global akan melemah tahun ini, kata para analis.

AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Mei turun 37 sen menjadi 49,68 dolar AS per barel. Sedangkan untuk minyak mentah Laut Utara Brent juga pengiriman Mei turun 11 sen menjadi 52,03 dolar.

Badan energi Internasional (IEA) Jumat lalu menurunkan prediksi permintaan minyak dunia untuk 2009 dengan satu juta barel per hari menjadi 83,4 juta barel, dengan menyebutkan bahwa melemahnya ekonomi global merupakan salah satu faktor.

"Harga minyak telah bergerak turun.. karena para pelaku pasar bereaksi terhadap proyeksi IEA yang didikeluarkan Jumat lalu, yang menurunkan estimasi permintaan lagi, satu juta barel per hari," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.

IEA Jumat lalu mengatakan bahwa pihaknya sekarang memperkirakan ekonomi global mengalami penurunan 1,4 persen pada 2009 menggantikan ekspansi moderat dan menurunkan permintaan global satu juta barel per hari menjadi 83,4 juta barel per hari, level terendah sejak 2004.

Fitzpatrick mencatat bahwa level harga sebuah fungsi dari apakah para pelaku memilih untuk berkonsentrasi pada fundamental atau harapan mereka untuk sebuah pemulihan.

Sementara itu Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) kemungkinan akan menurunkan produksi minyaknya lagi jika permintaan global untuk minyak mentah terus menurun dalam waktu mendatang, kata Muhammad Ali Khatibi, perwakilan Iran pada OPEC.

"Jika permintaan terus menurun sampai pertemuan OPEC mendatang, memungkinan untuk penurunan produksi lagi," kata Khatibi seperti dikutip oleh harian Iran Hamshahri.

Pertemuan OPEC dijadwalkan berlangsung 28 Mei mendatang dan kartel tersebut telah menurunkan target produksi minyaknya secara keseluruhan dengan 4,2 juta barel per hari sejak September lalu menjadi 24,84 juta barel per hari, tingkat terendah sejak invasi yang dikomandoi Amerika Serikat atas Irak pada 2003.

Iran merupakan anggota OPEC dengan produksi minyak mentah terbesar ke dua setelah Arab Saudi. Organisasi tersebut memompa sekitar 40 persen dari minyak dunia.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009