Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN memperkirakan kinerja keuangan seluruh BUMN pada 2009 akan sedikit terganggu oleh dampak krisis keuangan global.
"Seluruh BUMN diarahkan agar mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi pada tahun 2009," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Sofyan sepakat dengan perkiraan sejumlah kalangan bahwa krisis keuangan global akan mulai terasa dampaknya mulai semester I 2009.
"Tahun lalu (2008) saya kira tidak ada masalah. Kalaupun sejumlah BUMN tidak mencatat keuntungan hanya karena selisih rugi kurs," katanya.
Ia menambahkan, sesungguhnya kondisi keuangan BUMN tahun 2008 masih sangat bagus, karena krisis keuangan global baru terjadi sekitar September, sehingga rugi selisih kurs tidak terlalu besar mengingat nilai tukar rupiah belakangan menguat lagi.
Data Kementerian BUMN menyebutkan, proyeksi laba bersih seluruh BUMN pada tahun 2008 mencapai Rp81,2 triliun, melonjak dibanding laba bersih 2007 sekitar Rp71,59 triliun.
Peningkatan laba bersih didorong membaiknya kinerja keuangan perusahaan yang antara lain akibat membaiknya harga komoditi sepanjang tengah tahun pertama 2008.
Harga komoditi melonjak utamanya komoditi perkebunan, bahan tambang dan minyak bumi meski belakangan kembali merosot. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009