Singapura, (ANTARA News) - Singapura pada Selasa, memperlonggar kebijakan moneternya karena data terbaru menunjukkan ekonomi yang bergantung pada ekspor itu diproyeksikan menyusut hingga 9,0 persen pada 2009.

Otoritas Moneter Singapura (MAS), bank sentral de facto negara tersebut, dalam sebuah pernyataannya mengatakan, pihaknya menurunkan batas perdagangan untuk dolar Singapura, yang secara esensial mengijinkan mata uang lokal terdepresiasi, demikian diwartakan AFP.

Singapura menyelenggarakan kebijakan moneternya, terutama melalui dolar Singapura, daripada melalui suku bunga, karena ekonominya sebagian besar tergantung pada perdagangan.

Dolar Singapura diperdagangkan terhadap satu keranjang mata uang dari rekanan utama perdagangan dalam sebuah perdagangan tertutup yang dikenal sebagai tingkat nilai tukar efektif nominal (NEER).

Rincian dari batas perdagangan tidak dibuat untuk umum guna mencegah spekulasi pada dolar Singapura.

Singapura, terakhir mengendurkan kebijakan moneternya pada Oktober 2008.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009