Kuwait City (ANTARA News/AFP) - Menteri Perminyakan Kuwait, Sheikh Ahmad Abdullah al-Sabah, Senin waktu setempat, menyatakan, kepuasannya terhadap harga minyak saat ini dan terlalu dini untuk mengatakan jika OPEC perlu memangkas produksi minyak dalam pertemuan mendatang.

"Kami puas dengan harga minyak saat ini," kata Sheikh Ahmad seperti dikutip kantor berita negaranya KUNA.

Menteri perminyakan itu juga mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengatakan jika Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) harus memutuskan pemangkasan produksi yang baru dalam pertemuan Mei mendatang.

Sejumlah faktor harus dipertimbangkan oleh OPEC sebelum membuat keputusan mengenai produksi, termasuk produksi minyak negara non-OPEC, kata Sheikh Ahmad.

Di Doha, Menteri Energi Qatar, Abdullah al-Attiya, mengatakan bahwa harga minyak antara 40 dan 50 dolar AS per barel realistis di tengah menurunnya perekonomian dunia.

"Kami membicarakan realitas dan kami harus realistis...Harga yang realistis harus berkisar antara 40 dan 50 dolar dan itu cocok untuk perekonomian dunia pada saat ini, terkait krisis ekonomi dunia dan rendahnya permintaan minyak," kata Attiya seperti dikutip kantor berita Qatar.

Perwakilan Iran di OPEC, Mohammad Ali Khatibi, Senin, mengatakan, OPEC mungkin menurunkan produksi minyak jika permintaan dunia untuk minyak mentah terus turun dalam jangka pendek.

"Jika permintaan terus turun sampai pertemuan OPEC mendatang, kemungkinan penurunan produksi masih memungkinkan untuk berlanjut," kata Khatibi seperti dikutip harian Iran, Hamshahri.

Pertemuan OPEC mendatang akan dilaksanakan 28 Mei.

OPEC menurunkan target produksi minyaknya secara keseluruhan sampai 4,2 juta barel per hari sejak September menjadi 24,84 juta barel per hari, level terendah sejak AS memimpin invasi ke Irak pada 2003.

Harga minyak, Senin, turun tipis dengan kontrak utama minyak jenis "light sweet crude" di New York untuk pengiriman Mei merosot 99 sen menjadi 51,25 dolar per barel di perdagangan sesi siang di Asia.

Sementara itu, harga minyak Laut Utara Brent untuk pengiriman Mei turun 57 sen menjadi 53,49 dolar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009