Bangkok (ANTARA News/Reuters) - Tentara Thailand melepaskan tembakan ke arah demonstran anti pemerintah di pusat kota Bangkok, Senin, namun para demonstran melancarkan serangan balasan dengan melemparkan bom molotov dan batu, sehingga menjerumuskan Thailand ke dalam krisis politik yang makin dalam.
Di tengah jalan berdebu, tentara maju memasuki kawasan yang diduduki demonstran dekat Gedung Pemerintah dalam satu upaya akhir untuk mengakhiri demonstrasi yang makin melumpuhkan negara yang masih menderita akibat kisruh politik tahun lalu dan krisis keuangan global itu.
Di salah satu sudut, sekitar 200 tentara menerobos sebuah jalan diikuti sekitar 200 polisi anti huru hara di belakangnya. Tentara membuat barikade untuk mencegah demonstran Baju Merah kembali ke kawasan Gedung Pemerintah.
Para demonstran membakari beberapa bus di jalan dan mendorong bus ke arah tentara. Salah satu sisi gedung pemerintah terbakar, namun satu saluran televisi Thai menyebut kebakaran ini karena lemparan bom molotov. Terlihat kemudian, asap hitam tebal membumbung membelah angkasa berdebu.
Ribuan massa Baju Merah masih bertahan di Gedung Pemerintah. Kemudian, Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva muncul di televisi mendesak orang-orang itu meninggalkan Gedung Pemerintah dan menjamin keselamatan mereka.
Sebaliknya mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang mengasingkan diri dan figur terpenting kaum demonstran, berkata pada CNN bahwa beberapa orang tewas.
"Banyak orang yang sekarat... Mereka (tentara) bahkan mengangkut jasad-jasad mati ke atas truk dan membawanya pergi," kata Thaksin.
Namun, Emergency Medical Institute, Thailand, melaporkan bahwa 94 orang termasuk tentara terluka akibat bentrokan Senin itu, termasuk 24 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Tidak ada laporan korban meninggal.
Bentrokan terjadi dua hari setelah demonstran berhasil memaksa dibatalkannya KTT Asia di Thailand yang membuat Abhisit yang selama ini mereka ingin singkirkan, malu besar.
"Saya yakin hari-hari tergelap dalam sejarah Thailand akan segera tiba karena kita tidak melihat ada penyelesaian yang cepat untuk mengatasi perpecahan yang sedang terjadi," kata Prinn Panitchpakdi, analis pada CLSA Asia-Pacific.
Dua lembaga pemeringkat bisnis internasional yang baru-baru ini memberi peringkat negatif untuk "outlook" obligasi pemerintah Thailand __Standard & Poor's dan Moody's-- mengatakan gejolak politik terbaru ini akan membuat peringkat utang negara ini turun lagi.
Gunakan Kekerasan
Kekerasan terjadi sebelum hari gelap, dan umumnya terjadi di dekat salah satu pusat lalu lintas tersibuk di pusat kota, Din Daeng Junction, di mana para demonstran Baju Merah diblokade. Abhisit sendiri telah memaklumatkan keadaan darurat di Bangkok, Minggu.
Jenderal Songkitti Chakabakr, Panglima Angkatan Bersenjata Thailand, via pidato televisi menyatakan bahwa komisi yang berwenang dalam penertiban umum akan berusaha dengan semua upaya damai untuk memulihkan keadaan ini menjadi normal secepatnya, namun menekankan bahwa pemerintah berhak menggunakan kekuatan jika memang diperlukan.
Politik Thailand yang dipenuhi pembangkangan telah membagi negeri ini menjadi kelompok kerajaan, militer dan kelas menengah kota, melawan mayoritas pedesaan yang hidup miskin dan loyal kepada Thaksin dan kebijakan-kebijakan populisnya.
Tahun lalu, para politisi yang didukung kelompok berbaju merah memerintah Thailand sedangkan kelompok baju kuning yang kini berkuasa melancarkan aksi unjuk rasa tanpa henti di ibukota yang kemudian berpuncak pada pendudukan bandara utama Bangkok.
Gejolak politik berhenti sementara setelah Abhisit naik ke tampuk kekuasaan pada Desember melalui pembelotan pendukung Thaksin di parlemen yang dituduh kaum baju merah telah direkayasa tentara. Kelompok berbaju merah menuntut diadakan pemilu baru yang yakin mereka menangkan.
Demonstran merebak lagi setelah Thaksin yang digulingkan oleh kudeta tahun 2006 dan kemudian tinggal di pengasingan untuk menghindari hukuman penjara karena tuduhan korupsi, mengultimatum Thaksin untuk mengundurkan diri pada 8 April, sehari sebelum Thailand menyelenggarakan KTT Asia Timur di Pattaya.
Para pendukung Thaksin kemudian menyerbu resort pantai di selatan Bangkok.
Strategi Abhisit untuk memperlakukan demonstran dengan lembut guna menghindari meletusnya kekerasan, telah berbuah buruk manakala para demonstran menerobos penjagaan tentara untuk menduduki tempat penyelenggaraan KTT dan memaksa para pemimpin sejumlah negara diungsikan lewat helikopter.
Kini, dibawah nyala api di jalanan dan asap dari bus-bus dan gedung-gedung yang terbakar di seluruh kota berpenduduk 12 juta orang itu, penyelesaian politik makin sulit didapat.
Api menyala tepat di hari libur menyambut Tahun Baru Thai. Tetapi, saat serdadu dan demonstran bentrok di jalanan, di bagian lain di kota ini anak-anak dan remaja saling menembakan pistol air untuk merayakan Tahun Baru Thai.
Abhisit tampak berusaha mengusir demonstran keluar kota Bangkok sebelum berakhirnya perayaan Tahun Baru Thai, dengan korban serendah mungkin, demi memulihkan kembali kredibilitasnya setelah gagal menyelenggarakan KTT Asia Timur.
Dia muncul di televisi hari Minggu, dengan dikitari oleh para panglima militer, untuk menyatakan bahwa kudeta tidak akan pernah terjadi.
Sebelum ini Thailand telah diguncang oleh 18 kudeta sejak 1932 dan kalangan militer seringkali menjadi penentu politik Thailand yang kadang-kadang direstui raja.
Kerusuhan di ibukota Bangkok kali ini akan kembali menghancurkan industri pariwisata yang merupakan salah satu penghasil devisa terbesar Thailand. Sejumlah negara bahkan telah memperingkatkan warganya untuk jangan bepergian ke Thailand. (*)
Oleh
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009