Tindakan tegas The Fed menunjukkan pengaruhnya
New York (ANTARA) - Dolar AS terus merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Federal Reserve menawarkan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) yang tak terbatas dan langkah-langkah agresif lainnya untuk menopang pasar di tengah krisis COVID-19.
"Tindakan tegas The Fed menunjukkan pengaruhnya, karena meningkatkan paket intervensi dan mengeluarkan 'artileri berat,'" kata Thu Lan Nguyen, analis di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada Selasa (24/3/2020).
Baca juga: Dolar jatuh setelah Fed luncurkan langkah-langkah agresif dukung pasar
Bank sentral AS pada Senin (23/3/2020) mengumumkan rencana untuk membeli surat utang pemerintah dan surat berharga yang didukung hipotek AS tanpa batas guna membantu pasar berfungsi lebih efisien di tengah ketidakpastian virus corona.
Baca juga: Fed AS pangkas suku bunga dekati nol di tengah ketakutan virus corona
Namun, dolar melepaskan sebagian besar kerugian awal pada Selasa (24/3/2020) ketika investor menunggu rancangan undang-undang stimulus Senat AS yang dimaksudkan untuk menekan dampak ekonomi dari penyebaran virus corona, dan setelah Presiden AS Donald Trump mendorong untuk pembukaan kembali ekonomi AS pada pertengahan April.
Partai Demokrat dan Republik mengatakan bahwa mereka hampir mencapai kesepakatan pada paket stimulus ekonomi virus corona senilai dua triliun dolar AS, meningkatkan harapan bahwa Kongres AS yang terpecah dapat segera bertindak mencoba membatasi dampak ekonomi pandemi ini.
Ada frustrasi yang meningkat di antara beberapa politisi bahwa penutupan kegiatan bisnis untuk menghentikan penyebaran virus, mendorong para analis memprediksi negara akan melihat resesi terburuk sejak depresi hebat.
Dikutip dari Xinhua, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,42 persen menjadi 102,0339 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0757 dolar AS dari 1,0733 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris menguat menjadi 1,1748 dolar AS dari 1,1528 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,5912 dolar AS dari 0,5792 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,46 yen Jepang, lebih rendah dari 111,50 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9831 franc Swiss dari 0,9840 franc Swiss, dan turun menjadi 1,4492 dolar Kanada dari 1,4522 dolar Kanada.
Baca juga: Emas melonjak lagi 93 dolar, dipicu penutupan tambang dan inflasi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020