Penyediaan bahan bakar pesawat sebagai tindak lanjut perjanjian kontrak dengan maskapai

Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua tetap mengoperasikan depot pengisian pesawat udara (DPPU) di sejumlah bandara di wilayahnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pesawat angkutan kargo.

"Meski Pemerintah Provinsi Papua memberlakukan penutupan akses layanan penerbangan penumpang udara di Papua, namun untuk operasional DPPU di bandara tetap beroperasi seperti biasa," ungkap Manager Communication Relation dan CSR Pertamina MOR VIII Maluku-Papua Edi Mangun saat dikonfirmasi ANTARA di Papua, Selasa malam.

Baca juga: Gubernur: Akses orang ke Papua ditutup sementara

Ia mengakui, penyediaan bahan bakar pesawat di setiap DPPU Pertamina tersebut sebagai tindak lanjut perjanjian kontrak dengan maskapai.

Operasional DPPU, menurut dia, khusus memenuhi kebutuhan bahan bakar pesawat kargo yang melayani antardaerah di Provinsi Papua.

Menyinggung stok bahan bakar pesawat, lanjut Edi, hingga saat ini persediaan Avtur masih aman.

"Secara keseluruhan stok BBM dimiliki Pertamina MOR VIII Maluku-Papua dapat bertahan 18 hari hingga 22 hari ke depan," ungkapnya yang juga putra asli Papua asal Sorong itu.

Pantauan ANTARA di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Rabu pagi, tampak sepi setelah Pemerintah Provinsi Papua menutup akses penerbangan penumpang pesawat udara dan pelabuhan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).

Baca juga: Penerbangan antarkabupaten di pegunungan Papua tidak lockdown
Baca juga: Penambahan kapasitas DPPU Pertamina dongkrak penerbangan ke Sorong

Pewarta: Muhsidin
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020