Pekanbaru (ANTARA News) - Banjir di wilayah Provinsi Riau terus meluas hingga menggenangi ratusan rumah di dua desa di Kabupaten Kampar dan beberapa desa lain di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Banjir di dua desa, Gunung Sahilan dan Sahilan Darussalam di Kabupaten Kampar, hingga Senin masih sedalam 60 centimeter hingga dua meter.

Di dua desa itu sedikitnya 237 rumah tergenang dan 22 Kepala Keluarga mengungsi.

"Banjir makin tinggi karena air di Hulu Sungai Sebayang memang meningkat. Kami terus menghimpun informasi mengenai dampak banjir terhadap warga," kata Kepala Desa Gunung Sahilan Rustam AR.

Menurut Rustam AR, banjir juga menenggelamkan sekitar lima hektar persawahan dan belasan hektar kebun sawit dan karet milik warga dan aktivitas ekonomi sedikit terganggu.

"Petani menunda panen karena ongkos operasional bakal membengkak apabila dipaksakan untuk panen saat banjir," katanya.

Di Kabupaten Inhu, meluapnya Sungai Batang Cinaku dan Sungai Kilan diperkirakan menyebabkan ratusan rumah di sejumlah kecamatan di sekitar sungai tergenang dengan ketinggian air sekitar satu meter.

Di Kecamatan Batang Peranap, Desa Peladangan 11 rumah terendam, Desa Pesajian sekitar 66 rumah, Desa Pematang sekitar 12 rumah, Desa Silunak 10 rumah.

Kemudian Kecamatan Peranap tepatnya di Desa Setako Jaya sebanyak 10 rumah, dan Kecamatan Batang Gansal, di Desa Penyaguan.

Selain itu, satu jembatan kayu sepanjang 16 meter di Desa Aur Cina Kecamatan Batang Cinaku hanyut diterjang arus banjir.

Kepala Badan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kesatuan Bangsa Indragiri Hulu M Nasrul mengatakan pihaknya sudah melaporkan musibah banjir tersebut ke pemerintah Provinsi Riau.

"Kami harapkan bantuan dapat segera didistribusikan," ujarnya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009