Jakarta (ANTARA) - Penyebaran virus corona turut mempengaruhi tren konsumsi konsumen e-commerce di Tanah Air.
Imbauan organisasi kesehatan dunia (WHO) hingga pemerintah untuk menjaga kebersihan demi mengurangi risiko penularan COVID-19 mendorong masyarakat membeli apa yang mereka butuhkan tanpa harus keluar rumah.
Anjuran untuk berdiam diri di rumah membuat e-commerce jadi andalan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
"Saat ini, permintaan produk yang dicari oleh konsumen bergeser dari keinginan (wants) menjadi kebutuhan (needs)," kata Chief of Customer Experience Lazada Indonesia Ferry Kusnowo di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Amazon akan setop sejumlah pengiriman ke Italia dan Perancis
Baca juga: Belanja online membludak, Amazon akan tambah pekerja
Ferry menuturkan ada lonjakan pembelian pada kategori kebutuhan rumah tangga, seperti sabun cuci piring dan tisu. Konsumen juga memburu produk kesehatan dan kebersihan seperti vitamin, antiseptik, masker dan hand sanitizer.
Tingginya permintaan konsumen untuk produk kesehatan juga terjadi di e-commerce lain. Bukalapak mencatat ada kenaikan transaksi pada produk kesehatan serta alat penunjang kesehatan. Di masa ketika banyak orang bekerja dari rumah, penjualan alat tulis kantor juga meningkat.
"Sebelumnya, barang - barang elektronik dan rumah tangga merupakan produk - produk yang paling dicari," kata Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono.
"Namun seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan perlindungan kesehatan, maka kami juga mencatat kenaikan para produk kesehatan dan alat penunjang kesehatan, serta alat pendukung bekerja dari rumah."
Produk serupa juga makin laris di e-commerce Tokopedia yang mencatat ada kenaikan transaksi di produk kesehatan serta kebutuhan pokok lain sejak pandemi COVID-19 muncul di Indonesia, kata Vice Presiden of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak dalam keterangan resmi.
Selain masker mulut, hand sanitizer dan cairan antiseptik, produk seperti camilan sehat juga semakin diminati.
Di Shopee, kebutuhan sanitasi dan barang-barang esensial kebutuhan sehari-hari pun banyak dicari.
"Kategori tersebut mengalami peningkatan permintaan yang lebih besar selama periode ini, dengan jumlah peningkatan pencarian terhadap kedua kategori tersebut dari para pengguna kami," kata Public Relations Shopee Indonesia Aditya Maulana Noverdi.
Baca juga: Siasat membuat merek yang sukses gaet konsumen digital
Baca juga: #dirumahaja, restoran dorong layanan pesan antar
Pihaknya pun berupaya memantau agar barang-barang esensial tersebut dijual dengan harga layak kendati permintaan melonjak.
"Shopee telah menindak lebih dari 3.000 mitra penjual yang menjajakan masker serta hand sanitizer dengan harga yang tidak masuk akal," imbuh dia.
Langkah tersebut sejalan dengan imbauan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate agar penjual di e-commerce tidak mempermainkan harga jual, khususnya perlengkapan kesehatan dan kebersihan, di tengah pandemi COVID-19.
"Terkait produk kesehatan dan obat-obatan, kami ingatkan jangan sampai ada akun yang naikkan harga. Bila ada akun atau merchant yang mempermainkan harga, akan diblokir, dan langkah-langkah penertiban," kata Johnny, Senin (23/3).
Baca juga: Bepergian dengan "ojol" di tengah pandemik corona, amankah?
Baca juga: Corona paksa taksi online Waymo hentikan operasi
Baca juga: Dampak corona, pemerintah beri keringanan kredit motor ojek daring
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020