Melalui Program Studi Farmasi telah membuat 'hand sanitizer' kemudian diserahkan kepada Pemkab Garut

Jakarta (ANTARA) - Universitas Garut bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di daerah itu.

Pada Senin (23/3), Universitas Garut (Uniga) menyerahkan 50 liter cairan pencuci tangan buatan mahasiswa kepada Bupati Garut Rudy Gunawan untuk didistribusikan kepada masyarakat guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Melalui Program Studi Farmasi telah membuat 'hand sanitizer' kemudian diserahkan kepada Pemkab Garut agar dapat didistribusikan ke masyarakat untuk cegah penyebaran COVID-19," kata Humas Universitas Garut, Agus Barkah saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pemkab Garut siapkan 55 APD untuk penanganan COVID-19

Baca juga: Penumpang angkutan umum diperiksa kesehatannya saat masuk Garut

Baca juga: Santri di Garut berselawat memohon keselamatan bangsa dari corona

Agus mengatakan, pembagian cairan pencuci tangan (hand sanitizer) tersebut sebagai bentuk sinergitas kampus Uniga dengan Pemkab Garut.

Uniga berharap wabah ini segera berakhir agar seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dapat beraktivitas dengan normal kembali dan juga vaksin virus ini segera ditemukan serta grafik penyebarannya menurun.

"Maka dari itu kita harus bahu-membahu mencegah penyebaran COVID-19," kata Agus.

Agus mengungkapkan bahwa tanggal 28 Maret mendatang akan ada keputusan dari rektor Uniga terkait perkuliahan. Keputusan akan berpedoman pada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

"Berdasarkan surat edaran sebelumnya, apakah minggu depan masuk? Itu tergantung situasi. Tanggal 28 Maret, akan ada putusan-putusan terkait kedepannya, kita akan terus berpedoman pada putusan yang dikeluarkan pemerintah, jadi minggu depan belum tentu apa diperpanjang belajar di rumah atau tidak," kata Agus.

Uniga telah melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area kampus untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selain itu mempekerjakan para karyawan di rumah dan untuk penerimaan mahasiswa baru masih bisa dilakukan melalui daring (online).

"Langkah ini diambil untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," katanya.

Pewarta: Sri Muryono/Mochamad Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020