telah melakukan pengecekan langsung pintu-pintu masuk jalur darat, laut, dan udara
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat memperketat jalur keluar masuk ke daerah itu untuk mencegah masuknya wabah COVID-19.
"Berdasarkan data, Kabupaten Mamuju saat ini masih 'zero' COVID-19 sehingga sebagai langkah pencegahan kami akan memperketat keluar masuknya orang di Kabupaten Mamuju," kata Wakil Bupati Mamuju Irwan SP Pababari, Selasa.
Ia menyampaikan, dari hasil rapat bersama para para pimpinan OPD dan unsur Forkopimda di Kabupaten Mamuju, langkah prioritas yang dilakukan, yakni melindungi pintu gerbang keluar maupun masuk kabupaten Mamuju
Ia menyampaikan, telah melakukan pengecekan langsung di sejumlah pusat layanan masyarakat termasuk di jalur transportasi, baik darat, laut dan udara, untuk melihat kesiapan di pintu-pintu masuk di Kabupaten Mamuju dalam mencegah masuknya COVID-19 ke daerah itu.
"Sekali lagi berdasarkan data, sampai saat ini di Kabupaten Mamuju, khususnya dan Provinsi Sulbar umunya, masih nol positif COVID-19 dan kita sama-sama berdoa nol seterusnya," tuturnya.
"Jadi, dengan kondisi ini yang harus dilakukan adalah menjaga keamanan yang lebih ketat di arus orang yang masuk tersebut kita akan proteksi," kata Irwan SP Pababari.
Baca juga: Upayakan langkah penanganan COVID-19, Forkompinda Sulbar gelar ratas
Baca juga: Dinas Kesehatan Sulbar pesan 150 APD bagi tenaga medis
Baca juga: Ombudsman Sulbar pantau UN di tengah ancaman COVID-19
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar MUhammad Alif Satria juga mengatakan, bandara, terminal dan pelabuhan merupakan titik-titik yang berpotensi besar terjadinya penyebaran COVID-19.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar bersama pemerintah kabupaten lanjutnya akan melakukan pengetatan di titik yang rentan terjadinya penularan COVID-19.
"Di beberapa titik yang dianggap krusial dan menjadi potensi yang sangat besar untuk terjadinya penularan akan dilakukan pengawasan dan desinfeksi untuk mencegah COVID-19," terang Muhammad Alif.
Pewarta: Amirullah
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020