maknanya itu tidak sekuat kalau secara fisik mereka bertemu saat Lebaran
Jakarta (ANTARA) - Sosiolog dari Universitas Nasional (Unas) Sigit Rochadi mengatakan apabila pemerintah meminta atau mengimbau masyarakat terutama para perantau agar tidak mudik maka makna Lebaran itu sendiri akan berkurang bagi mereka.
"Ada sesuatu yang kurang, maknanya itu tidak sekuat kalau secara fisik mereka bertemu saat Lebaran," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Berkurangnya makna Lebaran tersebut tercermin dengan tidak adanya saling berjabat tangan, makan dan Shalat Idul Fitri bersama termasuk komunikasi secara langsung saat Lebaran.
Hal-hal tersebut merupakan momen yang selalu dilakukan dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Tanah Air saat Hari Raya Idul Fitri tiba. Namun, karena kondisi penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 sedang mewabah, diharapkan setiap orang dapat memahami dan mengerti.
Menyikapi hal itu, Rochadi menyarankan agar pemerintah membuat suatu kebijakan pemberian insentif khusus pascalebaran kepada para perantau yang belum sempat mudik saat Hari Raya Idul Fitri 2020.
Baca juga: Cegah COVID-19, Mahfud ajak tokoh diskusi soal ibadah di Ramadhan
Baca juga: DMI batasi aktivitas di masjid saat Ramadhan cegah COVID-19
Meskipun demikian, ia menilai langkah pemerintah mengeluarkan imbauan serta membatalkan mudik gratis BUMN 2020 guna mencegah penyebaran COVID-19 sudah tepat.
Apalagi, tingkat penularan virus yang pertama kali diketahui mewabah di Kota Wuhan, China tersebut cukup cepat dan masif. Oleh sebab itu, salah satu cara terbaik memutus mata rantai penularan ialah membuat jarak fisik termasuk imbauan larangan mudik.
Terpisah, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengajak masyarakat yang merencanakan mudik Lebaran tahun ini agar menunggu perkembangan kondisi keamanan seiring ancaman penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Sebelum memutuskan untuk mudik, masyarakat hendaknya memantau perkembangan COVID-19 yang disampaikan resmi oleh pemerintah," kata Mu'ti.
Baca juga: Pasar Dandangan di Kudus untuk menyambut Ramadhan 1441 H ditiadakan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020