Pattaya, Thailand (ANTARA News) - Perdana Menteri China Wen Jiabao, pada hari Sabtu dalam wawancara dengan reporter Hong Kong dan Macao di Pattaya mengatakan bahwa ekonomi China sudah menunjukkan tanda-tanda lebih baik ketimbang perubahan positif yang diperkirakan dalam kuartal ke lima.

Hal tersebut merupakan hasil dari stimulasi melalui berbagai langkah-langkah kebijakan yang dikeluarkan.

Terutama, permintaan domestik naik pada suatu basis yang mantap. Sementara, investasi dalam aset tetap meningkat secara cepat dan permintaan konsumen tumbuh dan relatif cepat.

Meskipun lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, impor dan ekspor berbasis bulanan pada periode tiga bulan mengalami pertumbuhan, kata Wen.

Hal ini mengindikasikan bahwa berbagai sektor dan perusahaan di China dalam proses pemulihan secara berkala.

Yang kedua, berbagai industri di atas ukuran yang ditetapkan mencatat pertumbuhan bulan ke bulan, dengan kenaikan y0y (year-on-year) 3,8 persen baik pada Januari maupun Februari, dan kenaikan tahunan 8,3 persen pada Maret.

Ketiga, indeks menajemen permbelian dan indeks kepercayaan pengusaha industri manufaktur mengalami kenaikan, di mana mengindikasikan bahwa ekonomi China mulai stabil dan mencatat pemulihan di berbagai bidang, menurut Wen.

Keempat, kepercayaan pasar mulai meningkat dan ekonomi menjadi lebih aktif selama tiga bulan pertama 2009, dengan kenaikan baik pada bursa maupun volume transaksi pasar perumahan.

Kinerja positif dalam berbagai bidang ekonomi menunjukkan bahwa berbagai kebijakan telah diadopsi oleh pemerintah pusat China secara tepat dan mengalami keberhasilan.

Perdana Menteri berada di Thailand untuk menghadiri KTT Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan beberapa pertemuan terkait.

PM China itu kembali ke negaranya Sabtu lebih awal dari jadwal yang ditetapkan, setelah pemerintah Thailand menangguhkan KTT Asia karena tidak menentunya situasi politik dalam negeri.

PM China itu juga mengatakan bahwa pihaknya melihat bahwa ekonomi China masih menghadapi berbagai kesulitan, yang dapat dilukiskan dengan melemahnya permintaan eksternal dan penurunan secara tajam dalam ekspor.

Hal ini secara negatif berdampak pada ekspor perusahaan, industri yang berorientasi ekspor dan zoane-zona ekspor serta mengakibatkan penurunan dalam keuntungan bisnis, penurnan dalam pendapatan finansial dan tekanan berat pada tenaga kerja, katanya.

Pada saat menjawab pertanyaan apakah China akan memperkenalkan berbagai rencana stilumus ekonomi tambahan, Wen mengatakan bahwa pemerintah saat ini melakukan berbagai upaya untuk membawa berbagai kebijakan dan langkah-langkah paket stimulus yang ada.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009