Dari pemantauan secara langsung dapat dilihat jika kondisi jalan terlihat lengan dan terjadi penurunan hingga tersisa 30 persen dari kondisi biasa pada hari kerja

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyebut kepadatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama di kota tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan mulai akhir pekan lalu.

“Kami memang belum melakukan penghitungan volume kendaraan secara tepat. Tetapi, dari pemantauan secara langsung dapat dilihat jika kondisi jalan terlihat lengan dan terjadi penurunan hingga tersisa 30 persen dari kondisi biasa pada hari kerja,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho di Yogyakarta, Selasa.

Selain penurunan volume kendaraan di ruas jalan utama, Agus juga menyebut terjadi penurunan yang signifikan di tempat-tempat parkir wisata di Kota Yogyakarta yang biasanya dipenuhi puluhan bus pariwisata terutama saat libur akhir pekan.

“Pada akhir pekan lalu, keterisian tempat parkir wisata hanya sekitar lima persen saja. Bahkan beberapa terlihat kosong. Dai catatan kami, tidak ada satu pun bus pariwisata yang masuk pada Minggu (22/3),” katanya. Tempat khusus parkir bus pariwisata tersebar di beberapa titik yaitu di Tempat Khusus Parkir Senopati, Abu Bakar Ali, dan Ngabean.

Menurut Agus, penurunan volume kendaraan serta kosongnya tempat parkir bus wisata tersebut merupakan indikasi yang cukup baik yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan kebijakan “social distancing” serta bekerja dari rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah.

“Artinya, masyarakat sudah mulai menyadari tentang pentingnya upaya untuk menjaga kesehatan diri dan orang-orang di sekitarnya dengan tidak bepergian. Mudah-mudahan, dengan upaya bersama ini maka penularan virus Corona bisa diputus dan kegiatan usaha bisa kembali normal kembali,” katanya.

Sedangkan untuk pengelola parkir, Agus tetap menekankan agar pengelola menjaga kebersihan serta rutin menyemprot disinfektan. “Meskipun sepi, tetapi kebersihan tetap harus dijaga. Harus disemprot disinfektan secara rutin,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menilai masyarakat sudah mulai merasa lebih tenang menghadapi pandemi COVID-19, salah satunya karena siswa sudah belajar di rumah.

“Warga pun sudah memahami untuk menahan diri tidak keluar rumah secara berlebihan,” katanya.

Heroe melanjutkan, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menetapkan status tanggap darurat bencana untuk pandemi COVID-19 dan menerapkan kebijakan penanganan layaknya kejadian kejadian luar biasa, sedangkan masyarakat menyikapinya dengan “lock down” atau tidak banyak bepergian.

“Kondisi ini positif bagi kita semua. Harapannya bisa mempercepat penyelesaian proses penanganan penyebaran virus Corona. Upaya penanganan harus dilakukan bersama-sama dengan masyarakat,” katanya.

Baca juga: RSPAU Hardjolukito siapkan gedung tiga lantai untuk pasien COVID-19
Baca juga: Sultan minta warga Yogyakarta hadapi COVID-19 dengan tawakal-ikhtiar

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020