Bogor (ANTARA News) - Menteri Kehutanan MS Kaban mengingatkan agar Pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKM) untuk memberdayakan masyarakat sekitar hutan harus komprehensif agar keberadaanya tidak sampai merusak kawasan hutan lindung. "Munculnya keluhan dari masyarakat agar HKM di hutan lindung dihapuskan saja karena hutan lindungnya rusak. Saya minta Ditjen RLPS dan Penyuluhan jangan sendiri-sendiri, harus fokus libatkan masyarakat," jelas Kaban seusai acara penanaman pohon dalam program "One Man One Tree" di Taman Hutan Hambalang, Sabtu. Program HKM baik di hutan lindung maupun di hutan produksi harus merupakan kegiatan yang sinergis antar pihak yang terlibat dan benar-benar melibatkan masyarakat, katanya. Ia menyatakan pihaknya mendengar keluhan di beberapa wilayah kalau program HKM itu justru mengabaikan fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan masyarakat itu sendiri. Keluhan itu, kata Menhut, muncul karena sampai saat ini belum ada perubahan perilaku masyarakat dalam program HKM, sehingga keberadaannya justru bepotensi merusak keberadaan hutan lindung. "Saya lihat memang masyarakat masih lebih memilih lakukan budidaya non kehutanan yang tak bisa menjaga kesinambungan fungsi hutan. Semua harus fokus, sehingga ada perubahan masyarakat." Pada kesempatan yang sama, Dirjen RLPS, Dephut, Indriastuti, mengakui pihaknya sudah mengevaluasi program HKM sejak dicanangkan Wapres Jusuf Kalla 2007 lalu. "Apa yang diingatkan Menhut itu memang ada, tapi tak semuanya begitu." "Dari 10 ribuan hektare ada beberapa yang bermasalah, tapi luasannya saya tak hafal. Saya akan rapat teknis Senin besok dan minta laporan dari daerah untuk HKM ini," ujar Indri. Ia menambahkan pihaknya akan lebih berkoordinasi dengan penyuluh sebagai pendamping masyarakat di lapangan. Namun ia juga memahami masalah penyuluh yang memiliki personil minim di lapangan. "Kita akan koordinasikan juga dengan BP DAS, berapa HKM yang bisa dilanjutkan dan mana yang dihentikan." Menurutnya, jika dalam program HKM itu perilaku masyarakat masih belum sesuai dengan arahan Dephut di antaranya masih dominan lakukan budidaya non kehutanan, maka program HKM bisa di kaji dan dihentikan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009