Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Sabtu, mengatakan, Indonesia akan mengusulkan kepada Sekretaris Jenderal Asean dan juga Perdana Menteri (PM) Thailand Abhisit Vejjajiva agar KTT Asean Plus 3 segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Kita berharap penundaan ini tidak terlalu lama, dan Indonesia akan mengusulkan Kepada Sekjen Asean atau melalui PM Thailand itu sendiri agar segera dipikirkan," jelas presiden.
Asean, lanjut dia, diharapkan dapat segera memutuskan waktu pelaksanaan KTT Asean plus 3 selanjutnya setelah penundaan yang terjadi di Pattaya, Thailand, pada 11 April 2009.
Asean atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara beranggotakan sepuluh negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar,
Menurut kepala negara, pertemuan Asean plus 3 yang membahas Chiangmai Initiative amat diperlukan sebagai jalan keluar bersama Asean yang melibatkan Korea Selatan, Jepang, dan China, dari krisis keuangan global.
Bukan hanya Chiangmai Intiative, presiden mengatakan, pertemuan Asean plus 3 juga bermakna untuk menstabilkan pasar keuangan di Asia Timur dan memulihkan perdagangan serta investasi akibat krisis keuangan global.
"Pertemuan puncak Asia Timur itu sangat penting, terutama untuk memastikan kita bisa melakukan kerjasama yang efektif di tingkat kawasan untuk mengatasi krisis perekonomian global dewasa ini," tuturnya.
Presiden Yudhoyono beserta rombongan berangkat ke Thailand pada Sabtu pagi pukul 07.00 WIB untuk menghadiri KTT Asean plus 3 hingga Minggu 12 April 2009.
Namun, setelah tiba di pangkalan udara militer U Tapao, Pattaya, rombongan Presiden tertahan di bandara akibat aksi unjuk rasa anti-pemerintah Thailand yang telah berlangsung berhari-hari di negeri gajah putih tersebut.
Menurut presiden, ia sempat ditawarkan menuju hotel tempat KTT Asean plus 3 berlangsung dengan menggunakan helikopter.
Namun, karena akses masuk melalui pintu depan hotel sudah diduduki oleh para demonstran, ia harus melalui pintu belakang yang tidak terjaga keamanannya.
"Saya lebih baik menunggu setengah jam, sampai `clear` semua. Tetapi, setelah itu yang terjadi penundaan karena memang situasinya tidak memungkinkan," tuturnya.
Presiden kemudian mendapatkan kepastian penundaan KTT Asean plus 3 secara langsung dari PM Thailand Abhisit Vejjajiva dan memutuskan untuk langsung kembali ke tanah air.
Presiden dan rombongan yang antara lain terdiri atas Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Menko Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 18.45 WIB.
(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009