"Harus ada penyikapan yang lebih tegas khususnya yang diduga menjadi penyebab pemilu saat ini dianggap menyimpang, misalnya soal DPT (Daftar Pemilih Tetap), laporan dari daerah yang menyatakan banyak orang yang mempunyai hak pilih ternyata tak bisa memilih, hingga ada orang yang seharusnya sudah meninggal namun terdaftar di beberapa daerah," kata Wiranto seusai pertemuan dengan Megawati di Jakarta, Jumat malam.
Menurut dia, soal penyimpangan ini bisa mengarah ke penuntutan di jalur hukum, namun pihaknya masih akan membahas kelanjutannya sampai lima hari ke depan. Malam ini pihaknya belum bicara masalah teknis.
Soal bentuk penyikapan tersebut juga akan dikomunikasikan dengan partai-partai lain dalam poros kebenaran. "Besok saya segera lakukan komunikasi dengan mereka langkah apa yang harus dilakukan, intinya jangan terjebak puas atau tidak puas, tapi melindungi proses demokrasi agar tak terjebak pada hal yang mengotori demokrasi," katanya.
Menurut Wiranto, pihaknya mempermasalahkan penyimpangan pemilu lebih disebabkan karena masyarakat mempunyai hak pilih, bukan karena kepentingan partai semata.
Ketika ditanya apakah pihaknya akan menjalin koalisi dengan PDIP, ia menegaskan tidak mengarah ke sana, namun hanya mengkomunikasikan semangat yang sama bahwa harus ada perubahan di negeri ini menjadi satu kondisi yang betul-betul masuk dalam kepentingan kerakyatan.
"Saya juga akan bertemu dengan parpol-parpol yang senafas untuk masuk kepada koalisi yang lebih dalam, kami masih menunggu hasil yang lebih jelas dari proses perhitungan suara dalam pemilu ini, ini kan baru `quick count` (hitung cepat). Quick Count baru bagian kecil dari hasil pemilu, belum bisa diacu," katanya.
Wiranto juga mengatakan, sebelumnya ia telah menjanjikan selesai pemilihan umum pihaknya akan menjalin komunikasi dengan semua partai untuk penyamaan sikap tentang penyelenggaraan pemilu dan bagaimana melakukan penguatan politik dalam rangka mencapai tujuan politik.
Hadir dalam pertemuan dengan Wiranto tersebut Sekjen PDIP Pramono Anung dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Cahyo Kumolo. Megawati dikabarkan juga akan bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo pada Sabtu siang.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Jangan setelah kalah cuap-cuap dan macam-macam.
Bisa juga yang membikin rusuh adalah oknum-oknum tertentu yang menginginkan rusuh atau berpengalaman membikin rusuh truz membayar.
DPT asalnya dari kelurahan minta data ke RT/RW tanpa dicross cek lagi.malas untuk mengkonformasi langsung. Juga warga/ masyarakat kalau disodori formulir segan untuk
mengisi dlsb.Banyak pula warga yang status alamat ganda dan rumah banyak
Kecuali kalau memang pada hobi \"kakus\" alias kasak-kusuk!
Percuma pernah pada punya pangkat dan kedudukan tinggi!
Contohlah Bpk JK, walau jelas ada friksi dgn SBY, langsung kasih selamat! Gentleman!