Menurut Bambang, belum ada produsen otomotif yang akan melakukan pengembangan mobil murah secara massal dalam waktu dekat ini.
Toyota pun yang telah berniat memasarkan mobil murah, kata dia, kemungkinan baru merealisasikannya tahun 2012.
Sebelumnya Sekjen Gaikindo Freddy Sutrisno mengatakan memasarkan mobil murah tidak mudah karena masyarakat Indonesia umumnya "manja" dengan fasilitas.
Artinya mobil sekelas Tata Nano dengan harga Rp24 juta dalam kondisi standar harus dilengkapi dulu minimal dengan penyejuk udara, tape, power window, central lock, sehingga harganya tidak lagi murah.
Sedangkan Komisaris Utama PT Indomobil Grup Soebroto Laras berpendapat bahwa pemerintah perlu membuat sebuah gebrakan kebijakan terkait industri otomotif agar lebih maju.
Contoh yang diberikan Soebronto adalah kebijakan pemerintah Thailand yang mengembangkan "eco car". Indonesia dapat mengembangkan hal yang sama lengkap dengan dukungan industri suku cadang. (*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009