Jakarta (ANTARA News) - Para pemain Persitara Jakarta Utara belum menerima gaji selama tiga bulan menjelang akan bergulirnya laga sentralisasi Djarum Indonesia Super League (ISL) pada 17 April-5 Mei 2009 mendatang.
Apalagi mengingat posisi tim berjuluk "Laskar Si Pitung" saat ini masih bercokol di papan bawah dan rawan ke zona degradasi.
"Saya tidak bisa komentar banyak, yang pasti pemain sudah kelimpungan, kasihan mereka, bon hutang mereka juga sudah besar, kondisi tim kami saat ini benar-benar sedang terpuruk," kata manajer Persitara Harry Ruswanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Harry memang sudah berusaha untuk menyelamatkan tim. Namun, pria yang biasa disapa "Gendhar" itu mengaku seperti kerja sendirian.
Menyinggung soal memberikan bon hutang, Hary mengaku bahwa uang itu dari uang pribadinya. Setiap pemain meminta bon hutang kepada Gendhar untuk menyelamatkan nasib keluarganya. "Untuk selanjutnya tanyakan saja pada bang Effan (Effendi Anas, Ketua Umum Persitara, red.)," katanya.
Effendi, mantan walikota Jakarta Utara, belum memberikan tanggapannya. Sementara walikota yang baru Bambang Sugiyono enggan menjadi ketua umum menggantikan Effendi.
"Bagaimanapun Persitara sangat butuh seorang birokrat dan figur yang bisa menyelamatkan tim kami," katanya.
Sedang tokoh Jakarta Utara, Marzuki Alie menyatakan, dirinya siap menyelamatkan tim Persitara dari zona merah di persepakbolaan nasional.
Marzuki meminta kepada Pemprov DKI Jakarta tidak pilih kasih dengan dua tim Jakarta, Persija dan Persitara. Menurutnya, Persitara tim yang perlu diselamatkan.
"Saya akan buatkan langkah-langkah konkrit untuk tim Persitara, tim ini adalah aset Jakarta yang harus kita jaga," kata Marzuki yang juga politisi asal Partai Demokrat itu. (*)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009