Spesifikasi ini membuat YIA mampu didarati oleh pesawat berbadan besar dan terberat seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) akan mengoperasikan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo secara penuh mulai 29 Maret 2020.
Hal ini ditandai dengan pemindahan seluruh penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta ke Bandara YIA, kecuali untuk penerbangan berjadwal dan tidak terjadwal yang menggunakan pesawat propeller serta penerbangan VIP yang menggunakan pesawat jet pribadi.
“Bandara tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan Pemerintah Republik Indonesia kepada Angkasa Pura I untuk mengatasi permasalahan kekurangan kapasitas yang terjadi di Bandara Adisutjipto. Kepindahan seluruh penerbangan dari Bandara Adisutjipto di tengah situasi seperti saat ini juga merupakan solusi untuk mengurangi risiko penularan virus corona/CORONA-19 di tengah padatnya penumpang dan sempitnya ruang untuk menerapkan konsep jarak sosial dengan maksimal di Bandara Adisutjipto,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Bandara YIA-Borobudur kini terhubung angkutan antarmoda
Adapun penerbangan yang akan dipindahkan yaitu sebanyak 54 penerbangan yang terdiri dari 48 penerbangan domestik (24 jadwal keberangkatan dan 24 jadwal kedatangan) dan enam jadwal penerbangan internasional rute Malaysia dan Singapura.
Memiliki terminal penumpang seluas 219.000 meter persegi, YIA dapat menampung hingga 20 juta penumpang per tahun atau 11 kali lebih besar dari Bandara Adisutjipto yang hanya dapat menampung 1,8 juta penumpang per tahun. Bandara ini memiliki landas pacu (runway) sepanjang 3.250 x 45 meter dengan _shoulder_ (bahu runway) 15 meter di kedua sisi dan memiliki tingkat kekerasan PCN (Pavement Classification Number) 107.
Adapun fasilitas Penyelamatan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di YIA masuk ke dalam Kategori 8.
“Spesifikasi ini membuat YIA mampu didarati oleh pesawat berbadan besar dan terberat seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380,” tambah Faik Fahmi.
Sejak awal beroperasi pada 6 Mei 2019 hingga Februari 2020, YIA telah melayani lebih dari 336.823 penumpang dan 3.843 pergerakan pesawat dengan 13 rute domestik tujuan Denpasar, Banjarmasin, Palembang, Jakarta (Cengkareng dan Halim Perdanakusuma), Palangkaraya, Batam, Banjarmasin, Samarinda, Tarakan, Pontianak, Makassar, dan Kualanamu.
Beroperasinya YIA secara penuh akan membuat operasional YIA bertambah menjadi 24 jam dari yang sebelumnya hanya beroperasi 12 jam dari pukul 06.00 - 18.00 WIB.
Sementara, jam operasi Bandara Adisutjipto Yogyakarta akan berubah dari sebelumnya pukul 05.00 - 21.00 WIB, menjadi pukul 05.00 - 18.00 WIB.
YIA nantinya juga didukung aksesibilitas multimoda seperti jalan tol dan kereta bandara yang akan terhubung langsung dengan bandara. Saat ini, YIA didukung moda transportasi umum seperti Damri, SatelQu, taksi bandara, taksi online, dan kereta dari stasiun terdekat Stasiun Wojo yang dapat ditempuh 10 menit dari bandara. Pilihan moda transportasi ini akan semakin memudahkan para penumpang pengguna jasa bandara.
“Dengan beroperasinya YIA secara penuh, ke depannya, kami sangat yakin akan mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian, pariwisata dan logistik di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kulon Progo hingga daerah Jawa Tengah,” kata Faik.
Baca juga: AP I melakukan penyemprotan disinfektan di Bandara YIA
Baca juga: Dirut PT AP I pastikan kemudahan akses transportasi menuju YIA
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020