Kebumen (ANTARA News) - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sebuah mobil Suzuki Carry dan sebuah truk mengangkut semen di Kebumen, Jawa Tengah, Jumat dinihari (10/4), mengakibatkan tiga orang tewas.
Kepala Kepolisian Resort Kebumen, AKBP Ahmad Haydar, didampingi Kepala Satuan Lalu Lintas, AKP Deny Heriyanto, menyatakan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Raya Gombong-Sruweng, Desa Karang Gedang, Kecamatan Sruweng, di salah satu ruas jalan raya di kawasan selatan Jawa Tengah itu.
Tiga korban tewas adalah Sugeng (45), Siti Soemah (40), dan Rodiatun (3). Ketiganya adalah ayah, ibu, dan anak. Mereka warga Desa Sidayu, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap mengendarai mobil Suzuki dengan nomor polisi AA 8916 ED.
Tiga penumpang mobil yang luka ringan adalah Intan (1,5), anak kedua Sugeng-Soemah, Dina (18), dan Sakini (16), keduanya santri di Pondok Pesantren (Ponpes) "Alhuda" Binangun, Kabupaten Cilacap. Sugeng adalah salah seorang pengasuh ponpes tersebut.
Sugeng dan rombongan pulang menengok orang tuanya yang dirawat di Rumah Sakit Purbowangi, Kebumen dan akan melanjutkan silaturahmi kepada seorang kiai Ponpes "Alhuda" Jetis, Kebumen dengan melewati jalur jalan raya itu.
Lakalantas terjadi ketika truk bernomor polisi S 8166 US yang dikemudikan Gimun (72) dan dikerneti Sutono (64), keduanya beralamat di Desa Kemanteren, Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang memuat semen dari Cilacap melaju dari arah barat ke timur menuju Surabaya.
Mobil suzuki hendak mendahului laju truk tetapi dari arah timur melintas sebuah bus. Sopir truk kaget dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya hingga menyenggol mobil Suzuki yang melaju di sisi kanan truk.
Truk terguling dan masuk ke sawah di dekat lokasi lakalantas sedangkan mobil Suzuki yang juga melaju kencang setelah tersenggol truk akhirnya menabrak sebuah pohon di tepi jalan raya itu dan terguling.
Arus lalu lintas selama beberapa saat sempat mengalami kemacetan hingga sekitar satu kilometer dari kedua arah.
Korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sruweng untuk mendapatkan visum et repertum sedangkan korban luka juga menjalani perawatan di tempat itu.
Kepolisian setempat masih meminta keterangan terhadap sejumlah saksi terutama sopir truk dan kernetnya. "Memang jalur itu rawan laka," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009