arus modal kembali keluar dari pasar dalam negeri dan imbasnya IHSG dan mata uang garuda terus tersungkur

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan terperosok hingga ke level Rp16.575 per dolar AS akibat sentimen wabah COVID-19 yang makin meluas.

Rupiah ditutup melemah 615 poin atau 3,85 persen menjadi Rp16.575 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.960 per dolar AS.

"Yang belum terdeteksi kemungkinan terinfeksi COVID-19 di Tanah Air masih cukup banyak, sehingga wajar kalau arus modal kembali keluar dari pasar dalam negeri dan imbasnya IHSG dan mata uang garuda terus tersungkur," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Berdasarkan data di lama covid19.go.id, jumlah kasus positif per 23 Maret 2020 mencapai 579 kasus. Sebanyak 30 pasien sembuh dan 49 meninggal dunia.

Menurut Ibrahim, rupiah pada Selasa (24/3) atau Kamis (26/3) besok berpotensi melemah menyentuh level Rp17.000 per dolar AS.

Dari eksternal, ketidakpastian tentang stimulus pemerintah AS mengakibatkan pasar global kembali terguncang apalagi terjadi perdebatan yang sengit di Senat AS yang menghentikan RUU Coronavirus senilai 1 triliun dolar AS.

Di AS, sebanyak 420 orang meninggal akibat COVID-19. Hampir satu dari tiga orang Amerika diperintahkan untuk tinggal di rumah pada hari Minggu untuk memperlambat penyebaran penyakit, sementara Italia melarang perjalanan internal karena kematian di sana mencapai 5.476 orang.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp15.975 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp15.975 per dolar AS hingga Rp16.625 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp16.608 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.273 per dolar AS.

Baca juga: BI percepat berlakunya aturan investor asing gunakan rekening rupiah
Baca juga: Rupiah tembus Rp16.500 per dolar AS, tertekan sentimen aset berisiko
Baca juga: Rupiah Senin pagi jatuh hingga 415 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020