Surabaya (ANTARA News) - Perhitungan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Kamis, amburadul karena terjadi selisih jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, dengan DPT yang dimiliki Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Seger Prayugo, menerangkan, hingga berita ini diturunkan hasil penghitungan suara Pemilu 2009 di sini kacau.

"Maaf, kami belum bisa menyajikan hasil Pemilu ini, karena banyak selisih suara sehingga datanya belum sesuai jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Lirboyo yang seharusnya mencapai 9.646 pemilih," katanya.

Selisih jumlah tersebut sudah terlihat sejak awal tercantumkannya nama-nama orang itu dalam DPT Lirboyo. Sebenarnya, ada 9.664 pemilih yang sudah terdaftar dalam DPT Lirboyo yang mencentang di 24 TPS. Daftar itu sama dengan daftar saat Pemilihan Gubernur Jatim Oktober 2008.

"Namun, saat kami terima ternyata datanya menyusut menjadi 9.646 pemilih. Perbedaan jumlah pemilih ini karena ada sekitar 18 nama yang tidak ada orangnya. Kami juga tidak tahu mengapa ada nama tapi tidak ada orangnya," katanya.

Terkait dengan jumlah pemilih di Ponpes Lirboyo, M. Arif Nur, Anggota PPS Kelurahan Lirboyo, menyebutkan, Kamis ini ada sejumlah 5.520 pemilih yang tersebar di 13 TPS.

"Dari jumlah tersebut terdiri dari 70 persen pemilih yang berasal dari santri putra dan 30 persen dari santri putri," katanya.

Mengenai pelaksanaan Pemilu 2009 di Ponpes Lirboyo, kata dia, pemilih sudah berdatangan ke sejumlah TPS itu sejak pukul 07.00 WIB. Namun, terlihat juga pemilih yang datang melebihi jadwal maksimal pukul 12.00 WIB.

"Untuk mereka yang datang ke TPS lebih dari jadwal, dengan segala kerendahan hati kami terpaksa memintanya untuk kembali pulang. Akan tetapi, bagi yang sudah mengantri dan ternyata sudah lewat dari pukul 12.00, kami tetap mempersilakan mereka untuk mencentang," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009