Pertemuan ini membuktikan Gubernur-Wagub selalu akur dan perbedaan yang terjadi antara keduanya bisa berakhir
Ternate (ANTARA) - Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba menemui Wakil Gubernur Al Yasin Ali di kediamannya Kelurahan Mangga Dua, Ternate untuk saling memaafkan usai konflik yang terjadi saat pelantikan pejabat eselon II di kediaman Gubernur Malut.
"Pertemuan ini membuktikan Gubernur-Wagub selalu akur dan perbedaan yang terjadi antara keduanya bisa berakhir dan fokus dalam membangun daerah ini," kata Kepala Biro Protokol, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Pemprov Malut Muliadi Tutupoho, di Ternate, Senin.
Ketika bertemu, keduanya langsung melepas senyum khas saat berpose bersama, usai membahas soal penanganan kasus wabah COVID-19.
Baca juga: Presiden minta Gubernur Malut terpilih lanjutkan proyek infrastruktur
Muliadi membenarkan, pertemuan Gubernur-Wagub ini membahas foKus soal penanganan wabah COVID-19 di kediaman Wagub Malut.
Selain itu, pertemuan ini sekaligus menampik spekulasi berbagai pihak terkait dengan keretakan hubungan Gubernur-Wagub Malut tersebut.
Sebelumnya, Wakil Gubernur MaluT Al Yasin tiba-tiba mengamuk dan sempat menghentikan prosesi pelantikan 12 pejabat eselon IIA dan IIB di lingkungan Pemerintah Provinsi Malut.
Kericuhan terjadi ketika Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba memberikan sambutan di hadapan 11 pejabat yang dilantik di Kota Ternate pada Senin (16/3), tiba-tiba, Al Yasin masuk ke ruangan pelantikan dan mengamuk.
Wagub beberapa kali menunjukkan sikap protesnya kepada Gubernur Abdul Gani Kasuba yang sedang memimpin acara pelantikan. Ternyata, Wagub Al Yasin kesal karena tak diberi tahu pemindahan lokasi pelantikan 11 pejabat eselon II itu.
Saat itu, Wagub Malut Al Yasin Ali mengakui, awalnya pelantikan dilakukan di Kantor Gubernur, Sofifi. Tiba-tiba, pelantikan dipindahkan ke Kota Ternate.
"Kita kan paket kenapa tidak ada koordinasi dengan saya. Tidak ada koordinasi sama sekali dengan saya, ada apa," kata Al Yasin.
Baca juga: Syamsir Andili wafat, Gubernur sebut Malut kehilangan tokoh santun
Wagub Malut itu menduga pemindahan lokasi pelantikan, karena Gubernur Abdul Gani tidak mengabulkan permintaannya untuk meloloskan salah satu pejabat yang dekat dengannya menjadi Kepala BPBD Malut.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020