Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan agar berbagai pihak memahami korban Situ Gintung bila ternyata banyak dari mereka yang tidak menggunakan hak pilihnya.
"Harus kita pahami, mungkin banyak para korban yang sedang tidak ada di tempat," kata Ratu Atut kepada wartawan di TPS 23 Cirendeu, Tangerang Selatan, Kamis.
TPS 23 Cirendeu merupakan tempat pencontrengan yang memiliki banyak pengungsi dari Tragedi Situ Gintung di dalam DPT-nya.
Pemungutan suara di TPS 23 Cirendeu menghasilkan 181 orang yang hadir dari daftar 352 orang yang terdapat di Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Berarti, sebanyak 171 orang atau sekitar 48,5 persen dari DPT TPS 23 Cirendeu tidak hadir untuk menggunakan hak pilihnya.
Menurut dia, banyak pengungsi yang berada di rumah kerabatnya atau di tempat pengungsian sehingga tidak sempat untuk mencontreng.
Gubernur sendiri telah melakukan peninjauan ke delapan wilayah di Provinsi Banten sebelum berakhir di TPS 23 Cirendeu yang berada di wilayah Tangerang.
Di setiap wilayah yang ditinjaunya, ia menemukan bahwa jumlah orang yang menggunakan hak pilihnya mencapai lebih di atas 60 persen.
Ia berpesan agar pihak yang menjadi pemenang dalam Pemilu 2009 dapat mengabdikan diri untuk masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah.
Ratu Atut yang mengenakan batik dan jilbab kuning itu sempat meninjau proses perhitungan suara yang dilakukan petugas TPS 23.
Gubernur bahkan sempat menyaksikan adanya kertas surat suara yang dicoret-coret dengan gambar wajah kucing.
"Mungkin orang yang melakukannya masih belum paham," kata Atut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009