"Karena sudah ditentukan dari pemerintah rumah sakit Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat penanganan COVID-19 saya kira seluruh masyarakat yang berada di sekitar wisma tersebut dapat menjaga diri," kaya Yudo dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan bahwa protokol keamanan dan kesehatan dibuat untuk kebaikan dan keselamatan pasien, petugas, dan masyarakat sekitar Wisma Atlet.
Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Wisma Atlet sudah mengerahkan satuan tugas pengamanan yang beranggotakan 180 orang dari Marinir, Komando Pasukan Khusus (Kopassus,) dan Korps Pasukan Khas (Paskhas) di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Yudo juga meminta aparat TNI dan Polri yang terlibat dalam tugas pengamanan rumah sakit darurat menyampaikan informasi perihal pencegahan dan penanggulangan COVID-19 kepada warga di sekitar Wisma Atlet.
"Termasuk dari aparat TNI/Polri yang berada di ring 3 memiliki kewajiban untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat yang berada di sekitar situ supaya tetap menjaga diri pribadi dan keluarganya," katanya.
Selain satuan tugas pengamanan, ada satuan tugas pendamping beranggotakan 225 orang yang bertugas mendampingi pasien dan satuan tugas pendukung beranggotakan 161 orang yang bertugas memastikan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dapat beroperasi dengan baik.
Presiden Joko Widodo pada Senin sudah meninjau penyiapan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, termasuk penyediaan tempat tidur untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan.
Baca juga:
566 orang dikerahkan dukung operasi RS Darurat Wisma Atlet
Presiden pastikan Wisma Atlet siap tangani 3.000 pasien COVID-19
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020