Suku Dayak Iban menggelar ritual dan melayu menggelar doa tolak bala

Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) - Suku Dayak Iban dan Melayu di Kecamatan Badau, perbatasan Indonesia - Malaysia menggelar ritual adat dan doa tolak bala serta memohon agar tidak tertular COVID-19.

"Masyarakat turun berupaya melawan corona, Suku Dayak Iban menggelar ritual dan melayu menggelar doa tolak bala di pintu negara perbatasan," kata Camat Badau, Adenan kepada ANTARA di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin.

Disampaikan Adenan, ritual adat tersebut meminta kepada leluhur dan sang pencipta agar masyarakat Kapuas Hulu khususnya warga perbatasan terhindar dari virus corona (COVID - 19).

Menurut dia, pelaksanaan ritual adat tersebut dilaksanakan Sabtu (21/3) di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau.

"Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya dan mengantisipasi penyebaran COVID - 19 terutama di PLBN Badau bersama tim gabungan dari berbagai pihak terkait," jelas Adenan.

Dikatakannya, saat ini di PLBN Badau tidak diperbolehkan warga negara Indonesia ke luar negeri, begitu juga sebaliknya warga Malaysia tidak bisa masuk ke Indonesia.

Selain itu setiap orang yang melintas juga yang kembali ke Indonesia masuk dalam orang dalam pantauan serta di cek suhu tubuh.

" Disiapkan juga ruang isolasi di PLB Badau, semoga semua upaya kita mulai dari pemerintah dan masyarakat dapat mencegah penyebaran COVID-19 dan wabah penyakit tersebut segera berakhir," ucap Adenan.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, namun jangan panik berlebihan, jaga pola makan dan terapkan hidup sehat.

" Sering-sering cuci tangan dan jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan penting," pesan Adenan.

Baca juga: Rumah Betang, simbol persatuan suku Dayak

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020