Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan intelijen tidak kebobolan terkait beberapa insiden yang terjadi di Papua dalam dua hari terakhir.
Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Widodo AS di Jakarta, Kamis, mengatakan, aparat intelijen baik dari TNI maupun Polri telah bekerja baik dan telah mengantisipasi beberapa indikasi dari beberapa insiden tersebut.
"Kami kira, intelijen telah bekerja baik, bahkan telah mempelajari beberapa indikasi dari sejumlah kejadian tersebut," katanya.
Hal senada diungkapkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar, yang mengatakan, pihaknya telah "mencium" adanya beberapa insiden yang berkaitan dengan upaya penggagalan Pemilu 2009 di Papua.
"Ya kita sudah sampaikan kepada pihak terkait," katanya.
Dalam dua hari terakhir terdapat beberapa insiden di Papua yakni pada Rabu (8/4) terjadi ledakan bom rakitan sekitar pukul 14 WIT yang diletakkan di bawah jembatan di perbatasan Papua-PNG.
"Berdasarkan hasil penyisiran ternyata masih terdapat dua bom rakitan yang belum meledak," ungkap Widodo.
Masih pada hari yang sama pada pukul 20.30 Wit terjadi penganiayaan oleh orang-orang tak dikenal terhadap lima orang tukang ojek di Wamena. Akibat kejadian itu, tiga orang tewas dan dua kritis yang kini masih dirawat di RUSD setempat.
Insiden lainnya, terjadi pada Kamis (9/4) dini hari berupa penembakan pos-pos pengamanan di Pos Perbatasan Skaw Wutung RI-PNG. namun, tidak ada korban jiwa.
Pada hari yang sama sekitar pukul 01.30 terjadi serangan terhadap Pos Polsek Abepura, oleh orang bersenjata panah yang mengakibatkan satu orang tewas. Selanjutnya pada pukul 03.15 waktu setempat terjadi pembakaran gedung rektorat Universitas Cenderawasih dan pembakaran bus-bus.
Widodo mengatakan, seluruh insiden tersebbut kini tengah diselidiki oleh pihak Polda setempat.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009