Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhitung mulai pukul 12.00 WIB telah memulai proses penghitungan cepat hasil Pemilu 2009 yang dipusatkan di salah satu studio Metro TV di Jakarta.
"Sudah mulai berjalan, tapi masih sangat sedikit data yang masuk, hingga pukul 13.00 WIB kurang dari 20 TPS yang masuk," kata Peneliti LSI, Burhanudin Muhtadi kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Burhan mengungkapkan sejumlah data dari TPS yang masuk diantaranya dari Maluku. Sejauh ini, lanjutnya, proses penghitungan berjalan lancar dan tercatat bahwa LSI baru pertama kalinya melakukan proses penghitungan cepat di sebuah studio televisi.
"Tahun ini memang kami dikontrak secara eksklusif di stasiun televisi ini, jadi semua proses yang berkaitan dengan penghitungan cepat berlangsung di sini. Kami juga mohon maaf karena rekan-rekan wartawan yang biasanya bisa meliput tidak bisa datang," ujar Burhan yang ditunjuk sebagai Juru Bicara LSI pada Hitung Cepat Pemilu 2009 ini.
Ia menambahkan proses masuknya data penghitungan cepat Pemilu 2009 dari 2.100 TPS sampel akan memakan waktu cukup lama bila dibandingkan dengan proses hitung cepat pada Pemilu 2004.
"Hal ini karena penghitungan suara tahun 2009 tidak semudah 2004. Pemilu kali ini melibatkan para caleg dan mereka berkepentingan terhadap suara. Saksi yang dikirimkan para caleg itu biasanya menyebabkan perdebatan seru di tingkat TPS sehingga penghitungan akan lama. Hal ini yang menyebabkan proses pengiriman hasil penghitungan oleh para relawan kami di TPS sampel akan lebih lama lagi karena mereka baru akan mengirim kalau hasilnya sudah disahkan oleh petugas di TPS," ujar Burhan menjelaskan.
Burhan menambahkan proses pengiriman data hasil perolehan suara di TPS diprediksi akan cukup lambat diterima khususnya untuk wilayah yang bergunung-gunung di Papua.
"Relawan kami di beberapa kawasan di Indonesia Timur khususnya di daerah yang bergunung-gunung mengalami kesulitan mengirim hasil perolehan suara karena tidak ada sinyal operator telepon seluler. Mereka harus turun gunung dulu untuk mengirim hasilnya ke pusat, proses itu sendiri memakan waktu 3-4 jam," katanya.
Pada Pemilu 2009, Lembaga Survei Indonesia menyebar 2.100 relawan di 2.100 TPS sampel di seluruh Indonesia. LSI juga mengirimkan 580 orang untuk melakukan "Spot Check" atau melakukan penjinjauan secara acak di 2.100 TPS sampel tersebut.
"Tujuannya adalah emmastikan para relawan kami telah bekerja sesuai prosedur yang kami tetapkan," ujar Burhan.
Sementara itu di Jakarta, TIM LSI terdiri dari 100 orang yang bertugas dalam proses penghitungan cepat. Burhan merinci, 60 orang merupakan tim validasi, sedangkan sisanya dalah tim teknis. (*)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009