Jakarta (ANTARA News) - Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Biak, Papua tetap aman meski satu tangki premium di depot di wilayah tersebut terbakar, Rabu (8/4) malam.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Toharso di Jakarta, Kamis mengatakan, di dalam kompleks Depot Biak terdapat belasan tangki penampungan BBM yang dua di antaranya berisi premium.

"Hanya satu tangki premium yakni nomor 11 yang terbakar. Satu tangki lainnya yang nomor 4 tidak terbakar dan dapat menyalurkan premium ke masyarakat dengan normal," ujarnya.

Menurut Toharso, tangki nomor 4 berisi 850 kiloliter premium atau masih cukup memenuhi kebutuhan warga Biak lebih dari 15 hari.

Di Biak, saat ini terdapat tiga sampai empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dengan konsumsi total 30 kiloliter per hari.

Toharso juga mengatakan, pihaknya mengalihkan kapal tanker BBM yang menuju Jayapura, Papua ke Biak dan diperkirakan tiba di pulau tersebut pada Jumat (10/4). "Distribusi BBM di Biak tetap normal," tambahnya.

Pada Rabu (8/4) sekitar pukul 22.30 WIT, satu tangki nomor 11 yang sedang mengisi premium di Depot Biak, Papua terbakar.

Api membakar 900 kiloliter premium yang ada di dalam tangki tersebut.

Pertamina menduga, kebakaran tangki premium itu disebabkan tersambar api dari puluhan rumah yang terbakar di sekitar depot.

Api dengan cepat menyambar uap yang keluar dari tangki yang sedang mengisi premium. Namun, api dapat dipadamkan satu jam setelah terbakar.

Kebakaran Depot Biak tidak disertai dengan ledakan dan tidak merembet ke tangki lainnya.

Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban yang ada di dalam depot. Namun, kebakaran puluhan rumah di sekitar depot diketahui menyebabkan sejumlah warga mengalami luka-luka. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009