Rupiah kemungkinan bisa tertekan lagi hari ini mengikuti sentimen negatif...

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada awal pekan kembali tertekan menembus level Rp16.500 per dolar AS.

Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 590 poin atau 3,7 persen menjadi Rp16.550 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.960 per dolar AS.

"Rupiah kemungkinan bisa tertekan lagi hari ini mengikuti sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini seperti indeks saham futures AS, indeks saham Australia, Nikkei (Jepang) dan Kospi (Korea Selatan) yang bergerak negatif serta sebagian mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Senin.

Baca juga: IHSG awal pekan anjlok dekati level 4.000, ikuti pelemahan bursa AS

Menurut Ariston, kekhawatiran terhadap peningkatan penyebaran wabah COVID-19 ditambah dengan stimulus pemerintah AS senilai 1,3-2 triliun dolar AS yang belum mencapai kata sepakat dengan senat AS, menjadi penyebab sentimen negatif tersebut.

WHO sendiri masih terus melaporkan peningkatan kasus penularan wabah COVID-19 di dunia dengan lebih dari 294 ribu positif.

Sementara itu, pasar masih menunggu kabar kesepakatan stimulus pemerintah AS malam ini.

Bila sepakat, lanjut Ariston, bisa membantu memberikan sentimen positif ke pasar keuangan karena stimulus yang besar.

"Pergerakan USD-IDR hari ini masih berpotensi untuk naik mendekati level tertinggi Juni 1998 di Rp16.850 dengan potensi support di kisaran Rp15.900," ujar Ariston.

Baca juga: Melemah, dolar AS diperdagangkan di kisaran 110,45 yen di Tokyo

Baca juga: Yuan 'rebound' 112 basis poin jadi 7,0940 terhadap dolar


Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020