Jakarta (ANTARA) - Klub-klub sepak bola papan atas Brazil menawarkan stadion mereka untuk memungkinkan otoritas kesehatan mengubahnya menjadi klinik dan rumah sakit lapangan untuk memerangi pandemi virus corona.
Ketika sepak bola di negara tersebut ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, lebih dari setengah klub-klub Serie A di Brazil telah menyerahkan stadion mereka saat pihak berwenang di Sao Paulo dan Rio de Janeiro yang padat penduduknya berusaha memperluas kapasitas rumah sakit untuk menangani krisis.
Juara Amerika Selatan saat ini Flamengo menyerahkan kendali stadion mereka yang terkenal Maracana di Rio de Janeiro kepada otoritas kesehatan, kata presiden klub Rodolfo Landim.
Baca juga: Brazil tangguhkan semua pertandingan sepak bola
Baca juga: Skuat Gremio pakai masker, protes liga digelar di tengah pandemi
"Pada momen yang suram ini, saya ingin mengundang negara Merah dan Hitam kita yang besar untuk memperbarui harapan dan bekerja untuk hari-hari yang lebih baik. Mari kita jaga orang tua kita, bantu mereka yang paling membutuhkan," tulis Landim dalam pesan kepada para suporter seperti dikutip AFP yang dipantau di Jakarta, Senin.
Pihak berwenang di Sao Paulo -- kota terbesar di Brazil -- mengatakan mereka akan memasang 200 tempat tidur di rumah sakit lapangan di stadion kota Pacaembu untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit-rumah sakit di kota tersebut, sementara dua dari klub besar di kota itu mengulurkan tangan.
Corinthians mengatakan mereka telah menyediakan stadion Itaquerao dan pusat pelatihan mereka "sehingga pihak berwenang bisa mengevaluasi bagaimana tempat tersebut dapat digunakan untuk memerangi penyebaran penyakit itu".
Santos mengumumkan bahwa klinik sementara akan dibangun di salah satu ruang tunggu di dalam Stadion Vila Belmiro.
Sebanyak 1.128 orang di Brazil dinyatakan terinfeksi virus corona dan 18 meninggal dunia.
Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta pada Jumat memprediksi virus akan mencapai puncaknya di negara tersebut antara April dan Juni, mengantisipasi penurunan COVID-19 mulai September.
Mandetta mengingatkan sistem kesehatan di negara berpenduduk 210 juta jiwa itu bisa mencapai titik jenuh pada akhir April, demikian AFP.
Baca juga: Brazil larang masuk warga asing, kecuali Amerika, karena wabah corona
Baca juga: Separuh klub sepak bola liga Prancis bisa bangkrut karena virus corona
Baca juga: Bosan karena corona, Radja Nainggolan mau berkarier sampai usia 50
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020