Para penggemar SFC yang menyaksikan pertandingan babak penyisihan grup F ajang Asian Champions League (ACL), di Stadion Expo`70 Osaka, Jepang, melalui siaran langsung sebuah stasiun televisi nasional, Rabu Sore, mengaku kecewa atas penampilan kesebelasan kesayangan mereka itu.
Padahal pada awal pertandingan, SFC masih bisa mengimbangi permainan Gamba Osaka.
Namun setelah gol pertama, para pemain SFC seperti kehilangan semangat dan menjadi bulan-bulanan Gamba Osaka, dan berakhir kalah lima gol tanpa balas.
"Kecewa SFC yang seharusnya bisa mengimbangi Gamba Osaka ternyata kalah telak," kata Fahri, salah satu warga Palembang, pencinta kesebelasan "Laskar Wong Kito" itu pula.
Kekecewaan serupa diungkapkan penggemar SFC lainnya.
Namun mereka berharap, pemain SFC bisa mengambil hikmah kekalahan itu untuk berprestasi lebih baik pada pertandingan selanjutnya.
Dalam pertandingan tandan di Jepang itu, gol pertama Gamba Osaka ke gawang SFC diceploskan oleh Leondoro di menit ke-39, dan disusul gol berikutnya pada menit ke-43.
Pemain SFC, Ambrizal, justru melakukan gol bunuh diri di menit 48 melalui bola yang ditendangnya ke gawang kesebelasan sendiri.
Pada babak kedua, pemain Gamba Osaka terus menambah gol melalui Satoshi di menit ke-50 dan Michi di menit 67.
Sejak menit-menit awal tim tuan rumah lebih banyak menciptakan peluang buah dari strategi menyerang.
Peluang emas satu-satunya SFC, terjadi di menit ke- 32, memanfaatkan momen counter attack, Kayamba berhasil melepaskan tendangan langsung ke gawang. Tapi tendangan keras kapten SFC ini dihalau pemain belakang Gamba Osaka.
Pelatih SFC, Rahmad Darmawan mengganti Alamsyah dengan Budi Sudarsono di menit ke 59, dan Akira Nishino menarik strikernya Lucas dan memasukkan Michi di menit 62.
Menit 65, Kayamba mecoba memecahkan kebuntuan, dengan mengiring bola sendirian dari tengah lapangan, tapi bisa dipatahkan pemain lawan.
Gol kembali tercipta di menit 67, berkat tendangan langsung Michi yang memanfaatkan umpan crossing. Keunggulan bertambah untuk tuan rumah menjadi 5-0.
Kedudukan ini bertahan hingga pertandingan usai.
Sejak awal pelatih SFC, Rahmad Darmawan menerapkan strategi bertahan menghadapi pertandingan di luar kandang dengan kesebelasan yang di atas kertas memang kelasnya di atas SFC itu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009