"Hingga pukul 18.00 WIB hari ini, jumlah orang yang dinyatakan positif 41 orang dan tersebar di beberapa daerah," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu.
Rincian daerahnya, yakni Kota Surabaya sebanyak 29 orang, lima orang dari Malang Raya, tiga orang dari Kabupaten Magetan, tiga orang dari Kabupaten Sidoarjo serta seorang lagi Kabupaten Blitar.
Sementara untuk data berstatus orang dalam pemantauan (ODP) di Jatim tercatat sebanyak 999 orang, kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya mencapai 88 orang.
Baca juga: Gubernur Jatim umumkan Sidoarjo dan Magetan daerah terjangkit COVID-19
Dengan bertambahnya pasien positif dari Kabupaten Blitar maka di wilayah tersebut saat ini statusnya menjadi daerah terjangkit.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu tak berhenti mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dan memaksimalkan langkah-langkah pencegahan COVID-19.
Baca juga: Gubernur Jatim: Pasien positif COVID-19 di Surabaya 13 orang
"Tinggal di rumah, kecuali hal sangat penting. Tetap jaga jarak, olahraga dan selalu jalankan pola hidup sehat. Sekali lagi, mohon jangan mengundang atau datang ke tempat keramaian," kata Khofifah.
Baca juga: Gubernur Jatim tetapkan status darurat bencana COVID-19
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Heru Tjahjono tak membantah adanya salah seorang asal Sidoarjo yang sehari-harinya bertugas sebagai pejabat setingkat kepala seksi di Dinas Perhubungan setempat positif COVID-19.
"Kepala Dinas Perhubungan segera saya panggil dan satu bidang di kantor itu diliburkan kerja selama 14 hari, kemudian diperiksa satu-satu," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020