PBB (ANTARA News/PNA/Xinhua-OANA) - Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon kemarin, mengungkapkan harapannya agar Dewan Keamanan akan mengirimkan pesan yang kompak terhadap peluncuran roket yang dilakukan Korea Utara (DPRK).

Ban mengatakan hal itu kepada para wartawan di markas besar PBB, bahwa `saya berharap Dewan Keamanan akan mengeluarkan pesan yang kompak terhadap masalah tersebut.

"Saya sudah mengeluarkan pernyataan saya, yang menyatakan penyesalan saya terhadap peluncuran Korea Utara. Saya memahami bahwa Dewan Keamanan masih dalam proses membahas masalah ini," kata Ban kepada para wartawan.

Sekjen mengeluarkan pernyataan Ahad, yang menegaskan bahwa dia menyesalkan Korea Utara karena nekad melakukan peluncuran roketnya, meskipun tindakan itu bertentangan dengan imbauan kuat internasional.

Ke-15 anggota Dewan Keamanan Ahad petang mengadakan sidang darurat membahas peluncuran Korea Utara itu atas permintaan Jepang, namun belum mencapai respon kolektif dan hanya menyepakati diadakannya konsultasi-konsultasi lebih lanjut mengenai masalah ini.

Pada Senin petang, lima anggota tetap Dewan Keamanan yaitu Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat (AS) plus Jepang, bertemu lagi dalam pertemuan di balik pintu tertutup.

Korea Utara mengatakan, pihaknya berhasil dalam meluncurkan roket `Unha-2` pada pukul 11:20 waktu setempat Minggu, dan mengirimkan satelit `Kwangmyongsong-2` ke dalam orbit dalam tempo sekitar sembilan menit.

Laporan-laporan Korea Selatan dan Rusia juga mengatakan, hal itu adalah peluncuran satelit. Tetapi Jepang dan AS mengatakan, yang diluncurkan Korea Utara adalah rudal jarak jauh Taepodong-2, dengan kedok peluncuran satelit, dan menuduh bahwa peluncuran tersebut melanggar Resolusi 1718 Dewan Keamanan PBB.

Resolusi yang melarang Pyongyang melakukan uji coba nuklir atau peluncuran rudal balistik itu dikeluarkan setelah Korea Utara melakukan peluncuran rudal dan uji coba bom nuklir beberapa waktu lalu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009