"Kita sudah swasembada jagung dan kita juga sudah ekspor jagung. Swasembada bukan berarti nol impornya tapi 90 persen dari kebutuhan itu dipenuhi. Pada 2008 kita juga ekspor," kata Dirjen Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, Sutarto Alimoeso di Jakarta, Rabu.
Pada 2008 Indonesia mengimpor sebanyak 170 ribu ton jagung dan mengeskpor sebanyak 150 ribu ton. "Ekspornya bisa naik lagi, target produksi tahun ini sekitar 18 juta ton. Kita mestinya tahun ini bisa ekspor 1 juta ton jagung," ujarnya.
Deptan menargetkan peningkatan produksi jagung sebesar 14 persen pada tahun ini.
Produksi jagung nasional tahun 2008 mengalami kenaikan lebih dari 22 persen dibanding tahun sebelumnya sehingga mencapai 16,3 juta ton.
"Indikator pertama adalah sudah ada peningkatan luas tanam, indikator kedua peningkatan produktivitas yang kaitannya dengan penggunaan bibit unggul," jelasnya.
Pemerintah memang memberikan subsidi benih kepada petani padi, jagung dan kedelai. Selain subsidi benih, pemerintah juga memberikan bantuan langsung benih unggul serta bantuan benih dari cadangan benih nasional.
Selama 2009 ini, Deptan mengalokasikan subsidi benih untuk jagung sebanyak 4.266 ton untuk areal tanam seluas 225.534 hektare. Sedangkan untuk bantuan benih dari cadangan benih nasional sebanyak 5.5.95 ton untuk areal seluas 353.000 hektare. Alokasi bantuan langsung benih unggul sebanyak 7.610 ton untuk areal seluas 507.333 hektare.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009