Jember (ANTARA News) - Seorang WNA (warga negara asing) asal Australia, Robert Jacques Wairi, memperoleh formulir C-4 (undangan) dalam Pemilu 2009 di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kepala Kantor Imigrasi Jember Jon Rais Rabu, menuturkan, awalnya istri Robert yang bernama Busairi, warga Desa Kalisat, mendatangi kantor Imigrasi, Selasa (7/4) lalu, untuk menanyakan apakah WNA memiliki hak pilih dalam Pemilu 2009, karena suaminya Robert Wairi mendapat undangan untuk memilih di desa setempat.

"Wairi adalah WNA asal Australia yang memiliki ijin tinggal terbatas (ITAS) selama tiga tahun. Namun yang bersangkutan tidak punya hak menyalurkan hak pilih di Indonesia," kata Jon Rais.

Menurut dia, istri Robert sudah berniat baik menanyakan persoalan itu, namun bagaimana Robert Wairi mendapat kartu undangan untuk memilih di salah satu TPS di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, bukan kewenangan dari kantor Imigrasi Jember.

"Istri Robert sudah mendapatkan penjelasan tentang boleh-tidaknya WNA memilih, sehingga kantor Imigrasi meminta Busairi melaporkan persoalan itu kepada RT/RW dan panitia pemungutan suara (PPS), agar ditindaklanjuti oleh penyelenggara pemilu," katanya menerangkan.

Sementara itu, anggota KPU Kabupaten Jember Ketty Tri Setyorini mengaku, sudah mendapat informasi itu dan segera menginstruksikan panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk segera mencoret WNA Australia dari DPT.

"Saya sudah instruksikan kepada PPK hingga PPS untuk mencoret nama Robert Wairi dalam DPT, dan mencabut undangan yang sudah dikirimkan," katanya menegaskan.

Ia menjelaskan, nama Robert Wairi sudah dicoret, sehingga persoalan itu tidak akan menjadi masalah lagi.

Selama tiga bulan terakhir, kata dia, tercatat ada tiga WNA yang memiliki KTP, sehingga masuk dalam DPT. Namun kesalahan itu bukan di KPU, melainkan Bapenduk yang mengeluarkan KTP untuk WNA yang bersangkutan.

"Semuanya sudah dicoret dalam DPT, sehingga tidak ada WNA yang menyalurkan hak pilihnya ke TPS pada pemilu yang digelar besok, Kamis (9/4)," katanya menambahkan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009