Pandeglang (ANTARA News) - Harga pupuk subsidi jenis urea di tingkat pengecer di Kabupaten Pandeglang mencapai Rp100 ribu per zak dengan kapasitas 50 kilogram sehingga petani mengeluhkan kenaikan tersebut.
"Semestinya harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi sebesar Rp60 per zak," kata Udin (45) seorang petani Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Selasa.
Udin mengatakan, hingga saat ini Pasokan pupuk subsidi di pasaran sulit diperoleh menyusul diberlakukan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).
Apalagi, petani yang tidak masuk dalam RDKK sehingga sulit untuk mendapatkan pupuk subsidi di tingkat pengecer.
Bahkan, pengecer menjual dengan seenaknya karena sudah dialokasikan kepada petani yang tercatat dalam RDKK itu.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah kembali tidak menerapkan sistem RDKK.
Selama ini, petani sering mengeluh selain harga pupuk subsidi mahal juga sulit diperolehnya.
Saat ini, petani sangat membutuhkan pupuk karena sudah memasuki musim tanam tahap kedua.
"Kami khawatir pada tanam tahap kedua tidak terpenuhi pupuk dan berpengaruh terhadap produksi gabah," katanya.
Di tempat terpisah, sejumlah petani di Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, mengaku hingga saat ini pasokan pupuk subsidi berkurang.
Akibat kekurangan itu, kata dia, harga pupuk di pasaran mengalami kenaikan hingga mencapai Rp2.000 per kilogram, padahal harga subsidi hanya Rp1.200 per kilogram.
"Meskipun harga pupuk subsidi mahal kami tetap membeli karena sangat membutuhkan pupuk itu," kata Sanuji (50) petani Desa Cikondang, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang.
Menurut dia, saat ini persendian pupuk sering terjadi kelangkaan sehingga mengakibatkan produksi padi menurun karena tanamanya kurang begitu subur.
Selama ini, lanjut dia, produksi padi dari satu hektare hanya lima ton gabah kering pungut (GKP), padahal sewaktu pupuk mudah bisa mencapai enam ton GKP.
"Kami berharap pasokan pupuk kembali normal seperti semula dan tidak menerapkan lagi sistem RDKK," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pandeglang, Cahyan Sopiyandi, mengatakan, pihaknya berjanji akan menanggulangi masalah kesulitan pupuk subsidi tersebut.
"Kami akan berupaya untuk memenuhi pupuk subsidi karena saat ini petani sudah memasuki musim tanam kedua," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
kami mohon dengan sangat
dan mohon pengaturan pembelian khusus untuk para petani yang benar/bukan petani-petanian alias maklar.......