KUALA LUMPUR (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengungkapkan bahwa seorang dokter laki-laki berusia 48 tahun, yang menjadi pasien positif COVID-19 sebagai kasus nomer 890, meninggal pada Minggu pagi.

"Dukacita disampaikan, hingga kini terdapat penambahan satu lagi kasus kematian baru berkaitan dengan COVID-19, telah dilaporkan ke Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan," kata Dirjen Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah di Kuala Lumpur, Minggu.

Dengan pelaporan terbaru itu, jumlah kumulatif kasus kematian akibat virus corona baru itu di Malaysia sebanyak sembilan orang.

"Kasus kematian ke sembilan adalah merupakan kasus kematian pertama di kalangan tenaga kesehatan yang melibatkan seorang lelaki warga negara Malaysia berusia 48 tahun yang merupakan seorang dokter perobatan KKM," katanya.

Dokter tersebut sebelumnya melakukan perjalanan ke Turki dan dibawa ke Rumah Sakit Tuanku Fauziah, Kangar, pada 17 Maret 2020 setelah mengalami gejala Infeksi Pernapasan Akut Berat (SARI).

"Dia disahkan positif COVID-19 pada 18 Maret 2020 dan diberikan bantuan alatan pernapasan sejak 19 Maret 2020 setelah keadaan kesehatan beliau menurun. Beliau disahkan meninggal dunia pada jam 10.33 pagi," katanya.

Dokter tersebut diduga tertular terkait perjalanannya ke luar negeri, bukan dari kalangan barisan depan ataupun kalangan rekan kerja yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19.

Baca juga: Kematian akibat COVID-19 di Malaysia delapan orang

Baca juga: Sebanyak 13 WNI dinyatakan positif COVID-19 di Malaysia

Baca juga: Malaysia terapkan "lockdown" 18-31 Maret 2020

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020