Jakarta (ANTARA News) - Salah satu fungsionaris DPP PDI Perjuangan, Firman Jaya Daeli, menyatakan, partainya telah mulai menemukan cara khusus menghadapi berbagai temuan yang menunjuk pada adanya indikasi kecurangan dan kejahatan Pemilu 2009.

"Kami sadar, dari berbagai indikasi kecurangan yang ditemukan kader-kader partai di berbagai pelosok Indonesia, banyak merupakan modus operandi baru, terutama pula di sektor penggunaan `information technology` atau IT," ujarnya kepada ANTARA, Selasa.

Ia mengakui, berbagai indikasi kecurangan seperti ditemukannya banyak daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah di berbagai daerah, penggelembungan suara serta kertas suara ganda, juga nomor induk kependudukan (NIK) fiktif, hingga kemungkinan kejahatan melalui penggunaan IT, sangat sulit diantisipasi.

Namun, menurut Caleg DPR RI PDI Perjuangan dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini, pihaknya telah mulai menemukan cara khusus untuk menghadapi berbagai kemungkinan kejahatan demokrasi tersebut.

"Tunggu saja tanggal mainnya. Yang jelas, mari kita sama-sama mengawal dulu berlangsungnya pesta demokrasi ini dengan tetap mencoba untuk mengedepankan kejujuran, keadilan, punya martabat dan kualitas penyelenggaraan yang terus meningkat," ujarnya.

Firman Jaya Daeli juga meyakini, rakyat yang semakin cerdas sebagai pemegang kedaulatan pasti tidak akan tinggal diam, jika suara hati nuraninya `dirampok` atau dijahati.

"Saya masih meyakini hal ini. Suara rakyat itu tidak bisa sembarangan dipermainkan. Bukankah ada pendapat yang mengatakan suara rakyat itu suara Tuhan," tandasnya.

Kendati begitu, ia mengatakan, sebagai salah satu kekuatan politik terbesar yang terus memperjuangkan kedaulatan rakyat, terutama kalangan wong cilik, tentu partainya tidak akan tinggal diam menghadapi berbagai indikasi kejahatan Pemilu tersebut.

"Kami sudah menemukan cara khusus untuk meladeni para pelaku kejahatan demokrasi itu. Tentu bersama-sama dengan rakyat," tandas Firman Jaya Daeli.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009