Surabaya (ANTARA News) - Sekitar 30 kapal perang TNI AL dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) tetap berpatroli dan siaga saat pemilu, Kamis, 9 April 2009 untuk mewaspadai kapal asing yang mencuri ikan. "Saat pemilu itu kan semua masyarakat, termasuk nelayan tidak ada yang bekerja. Biasanya situasi seperti itu dimanfaatkan oleh kapal asing untuk mencuri ikan. Makanya kami tetap waspada," kata Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful kepada ANTARA di Surabaya, Selasa. Ia mengemukakan, TNI AL sudah memiliki data di mana lokasi berkumpulnya ikan saat Bulan April. Wilayah perairan tersebut akan diawasi secara khusus oleh kapal patroli TNI AL agar tidak dijarah oleh kapal asing. "Tapi saya tidak perlu sebut wilayah perairan tersebut. Ini merupakan rahasia operasi. Kami tahu dimana wilayah yang pada bulan-bulan tertentu ikan sedang melimpah," katanya. Selain pencuri ikan asing, saat pemilu berlangsung, prajurit Koarmatim juga mewaspadai bentuk pelanggaran laut lainnya, seperti pengangkutan kayu hasil penjarahan dan lainnya. "Kapal-kapal Koarmatim juga melakukan patroli untuk pengamanan perbatasan, seperti di Ambalat yang berbatasan dengan Malaysia dan perairan yang berbatasan dengan Filipina," ujarnya. Selain prajurit yang bertugas di kapal perang, sekitar 1.000 personel lainnya bersiaga di Markas Koarmatim untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu polisi membutuhkan bantuan pengamanan saat pemilu. "Selama ini kan yang diperbantukan ke polisi adalah prajurit Marinir. Kami juga menyiapkan 1.000 prajurit pelaut untuk bersiaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pengamanan," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009