KUALA LUMPUR (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan bahwa hingga Sabtu (21/3) jam 20.00 empat orang lagi meninggal dunia akibat virus corona jenis baru, COVID-19, sehingga jumlah total korban jiwa akibat penyakit tersebut mencapai delapan orang.

Pengumuman penambahan jumlah kematian tersebut disampaikan melalui akun twitter KKM dan Grup Telegram Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan KKM, Minggu.

"Duka cita dimaklumkan bahwa hingga kini terdapat pertambahan empat lagi kasus kematian berkaitan COVID-19 yang telah dilaporkan ke CPRC Kebangsaan KKM," kata Kementerian.

Kasus kematian kelima melibatkan seorang wanita berusia 79 tahun berkewarganegaraan Malaysia, yang dibawa ke Borneo Medical Centre pada 16 Maret 2020 setelah mengalami demam dan batuk selama lima hari.

Pada hari kedua, dia mengalami kesulitan bernapas namun keluarganya tidak menyetujui dia diberi alat bantuan pernapasan.

"Beliau dibawa pulang oleh keluarga pada 17 Maret 2020 dan dikabarkan meninggal dunia pada 18 Maret 2020. Dia mempunyai kontak dengan dua orang lagi yang disahkan positif yaitu anak laki-laki dan anak perempuannya," bunyi keterangan KKM.

Menteri Kesehatan Malaysia Dr Adham Baba menyampaikan pernyataan pers terkait perkembangan wabah pandemik COVID-19 di Kantor Kementerian Kesehatan, Putrajaya, Kamis (19/3/2020). ANTARA/Agus Setiawan/TM

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Malaysia tembus angka 1.030

Kasus kematian keenam adalah seorang perempuan, yang terkait dengan kasus kematian kelima.

Kasus itu menyangkut seorang perempuan warga negara Malaysia berumur 40 tahun, yang masuk ke Rumah Sakit Umum Sarawak pada 18 Maret 2020 setelah mengalami demam dan batuk sejak 7 Maret 2020.

"Beliau disahkan positif COVID pada 19 Maret 2020 dan diberi bantuan pernapasan pada hari yang sama setelah didapati keadaan kesehatan dia semakin merosot. Dia disahkan meninggal dunia pada jam 13.20 tengah hari pada 21 Maret 2020," kata KKM.

Kasus kematian ketujuh melibatkan seorang laki-laki warga negara Malaysia berumur 57 tahun. Pasien tersebut sebelumnya mempunyai riwayat perjalanan ke Vietnam dan kontak dengan kasus positif COVID-19 dari klaster tabligh.

Pria tersebut dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur pada 18 Maret 2020 setelah mengalami gejala demam, batuk dan sakit tekak selama seminggu.

Keadaan kesehatan dia kemudian merosot sehingga memerlukan bantuan pernapasan pada keesokan harinya. Pasien itu kemudian dinyatakan meninggal dunia pada jam 15.22 petang pada 21 Maret 2020.

Baca juga: Satu pasien corona klaster jamaah tablig meninggal dunia

Kasus kematian kedelapan adalah seorang lelaki warga negara Malaysia berusia 69 tahun dari klaster tabligh.

Ia masuk ke Rumah Sakit Tumpat pada 16 Maret 2020 setelah mengalami gejala demam sejak 12 Maret 2020.

Pasien tersebut kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II, Kota Bharu pada 18 Maret 2020 setelah keadaan kesehatannya merosot dan kemudian memerlukan alat bantuan pernapasan pada keesokan harinya.

Ia dinyatakan meninggal dunia pada 21 Maret 2020 pada jam 16.00.

Baca juga: KKM Malaysia berhasil hubungi pimpinan jamaah tabligh

Baca juga: Malaysia terapkan "lockdown" 18-31 Maret 2020


Malaysia tutup pintu masuk, Batam terdampak ekonomi

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020