"Sisa banjir lalu juga belum kering, eh sudah ada banjir lagi. Minggu ini dua kali banjir datang," kata Sumarso, warga Kampung Cieunteung Beleendah.
Banjir kembali menggenangi pemukiman Cieunteung sejak Senin malam akibat luapan Sungai Citarum. Hujan deras mengguyur kawasan hulu Sungai Citarum Senin siang sampai sore menjadi pemicu utama banjir.
Selain mengguyur rumah penduduk dan jalan raya, banjir juga merendam jalan raya Cieunteung serta ratusan rumah lainnya di Kelurahan Andir akibat luapan Sungai Cisangkuy.
SD Mekarsari juga kembali terrendam banjir dengan ketinggian sekitar 50 centimeter dan jalan raya dan rumah penduduk terendam setinggi 100 centimeter.
"Kawasan Cieunteung dan Andir memang merupakan titik terrendah di bantaran Citarum. Banjir sudah terjadi lebih dari 10 kali di sini, parahnya nggak bisa ditahan oleh tanggul," katanya.
Akibatnya, warga Cieunteung kembali mengungsikan kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Tempat penyimpanan kendaraan itu dijaga oleh petugas Linmas setempat.
"Motor kami selamatkan dulu, karena bila terrendam dan rusak bisa repot nggak bisa dipakai kerja," kata Aman, warga lainnya.
Sementara itu, banjir juga melanda beberapa ruas jalan di Cikancung dan Majalaya Kabupaten Bandung.
Sedangkan di Kota Bandung, Banjir melanda kawasan Perumahan Bumi Panyileukan dengan ketinggian sekitar 50 hingga 100 centimeter.
Baleendah dan Panyileukan merupakan kawasan rawan banjir di Bandung Selatan dan Bandung Timur.
Genangan banjir juga memperparah kerusakan beberapa ruas jalan utama di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Akibat banjir, ruas jalan itu berlubang-lubang bahkan mengakibatkan kubangan air yang cukup dalam seperti di jalur Rancaekek, Majalaya, Cicalengka dan beberapa ruas jalan lainnya di Bandung Raya.
Bahkan pada saat hujan deras, beberapa ruas jalan Bandung - Majalaya, Majalaya - Rancaekek dan Majalaya - Cicalengka terputus akibat genangan banjir kiriman.
"Bila hujan, jalan raya berubah jadi aliran sungai dadakan. Praktis di beberapa lokasi terputus karena genangan lebih dari 60 centimeter," kata Nawan, awak angkutan minibus Bandung - Majalaya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009