Guwahati, India (ANTARA News/AFP) - Hujan ledakan mengguncang negara bagian Assam di India timurlaut Senin, menewaskan delapan orang dan melukai 60 orang pada malam kunjungan ke wilayah yang bergolak itu oleh Perdana Menteri Manmohan Singh, polisi mengatakan.
Sebuah bom meledak di sebuah pasar yang penuh sesak di kota terbesar di Assam, Guwahati, sekitar pukul 13:45 waktu setempat, menewaskan tujuh orang dan melukai 30 orang yang lain, kata seorang jurubicara polisi.
"Bom itu ditempatkan di sebuah sepeda motor yang diparkir," jurubicara G.P. Singh mengatakan.
Beberapa saksi mengatakan daerah itu penuh dengan orang ketika ledakan tersebut terjadi dan bahwa beberapa anak sekolah yang sedang dalam perjalanan mereka untuk pulang termasuk di antara mereka yang terluka.
Pejabat itu mengatakan ada tiga ledakan bom lain dan dua serangan granat di tempat lain di negara bagian Assam, termasuk satu di sebuah pos polisi.
Seorang pejabat polisi yang terluka dalam salah satu serangan granat itu meninggal karena lukanya sementara 30 orang lagi cedera dalam ledakan tersebut, kata jurubicara itu.
Polisi menuduh Front Pembebasan Assam Bersatu (ULFA) sebagai pelaku ledakan-ledakan itu.
"Ledakan itu terjadi satu hari sebelum ULFA menandai hari pembentukannya yang ke-30 dan kami telah memperoleh masukan data inetelijen mengenai kelompok tersebut yang merencanakan beberapa serangan di kota itu," kata Singh.
Perdana Menteri Manmohan Singh dijadwalkan mengunjungi Assam Selasa untuk berpidato pada satu rapat umum pemilihan.
"Itu serangan kejam dan kami telah meminta polisi mengambil tindakan tegas," kata Menteri Besar Assam Tarun Gogoi ketika New Delhi meminta pemerintahnya memperketat keamanan menjelang pemilu yang ditetapkan mulai 16 April.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009