Washington (ANTARA News/AFP) - Utusan khusus Amerika Serikat George Mitchell akan kembali ke Timur Tengah pekan depan, kata Deplu AS, Senin, beberapa jam setelah Presiden Barack Obama berjanji untuk memajukan proses perdamaian Israel-Palestina.
Itu akan menjadi kunjungan pertama Mitchell ke kawasan tersebut sejak pelantikan PM Israel Benyamin Netanyahu, yang condong ke kanan, yang tidak mendukung solusi dua-negara dengan Palestina.
Mitchell akan melawat ke kawasan itu mulai 13 April dan menemui pada pejabat dari Israel, wilayah Palestina, Mesir, Teluk dan Afrika Utara, jurubicara Deplu AS Robert Wood mengatakan.
Bekas senator AS dan arsitek perjanjian perdamaian Irlandia Utara itu ingin "memajukan cita-cita solusi dua-negara dan perdamaian yang komprehensif di kawasan tersebut", kata Wood.
"Tujuan utusan khusus Mitchell pada lawatan ini adalah untuk membicarakan langkah-langkah yang akan datang dalam menggerakkan semua pihak ke arah perjanjian yang kekal yang menguntungkan semua rakyat di kawasan tersebut," katanya.
Netanyahu, yang juga perdana menteri dari 1996 hingga 1999, tidak pernah menyuarakan dukungan bagi pembentukan negara Palestina, prinsip yang Israel telah setujui menurut peta jalan internasional 2003.
Menteri luar negeri Netanyahu yang penghasut, Avigdor Lieberman, mengatakan Israel "mengikatkan diri pada peta jalan itu" tapi tidak pada perjanjian 2007, yang didukung AS dan dicapai di Annapolis, Maryland, serta menetapkan tujuan mencapai perjanjian perdamaian pada akhir 2008. Cita-cita mencapai perjanjian perdamaian pada 2008 itu gagal dicapai hingga berakhirnya masa jabatan presiden George W. Bush.
Namun Obama, dalam pidato besar di parlemen Turki, Senin, menyampaikan dukungannya pada proses Annapolis itu.
"Marilah saya jelaskan, `AS mendukung kuat cita-cita dua negara, Israel dan Palestina, yang hidup berdampingan dengan damai dan aman`," kata Obama dalam kunjungan pertamanya sebagai presiden ke negara yang dominasi Muslim tapi beraliran sekuler tersebut.
"Itu adalah cita-cita bersama yang disepakati semua pihak tersebut dalam peta jalan dan di Annapolis. Dan itu adalah cita-cita yang akan saya kejar secara aktif sebagai presiden."
Pemerintah otonomi Palestina memuji pidato Obama tersebut, sementara pemerintah baru Israel juga menyambut baik apa yang mereka katakan sebagai komitmen Obama pada keamanan negara Yahudi itu.
Perjanjian Annapolis menandai dilancarkannya diplomasi Timur Tengah yang aktif oleh pendahulu Obama, George W. Bush, yang ragu-ragu untuk terlalu terlibat setelah ia masuk Gedung Putih pada 2001.
Lawatan itu akan menjadi kunjungan ketiga Mitchell ke Timur Tengah sejak ia dipilih sebagai utusan khusus oleh Obama. Mitchell terakhir berkunjung ke kawasan itu akhir Februari, sebelum Netanyahu memegang tampuk kekuasaan.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009