Gorontalo (ANTARA News) - Puluhan warga Kelurahan Botu, Kota Gorontalo mendatangi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk melaporkan intimidasi yang dilakukan oleh Lurah, Yusni Hadia.

Menurut warga, Lurah mendatangi rumah warga satu per satu untuk memastikan apakah para pemilih itu akan memilih caleg dari Partai Golkar pada 9 April mendatang.

"Kalau tidak pilih Golkar maka kami tak akan dapat BLT, PKH, dan beras miskin juga asuransi Jiwasraya dari Golkar," kata Jufri M, sang pelapor.

Ia mengatakan, hampir seluruh warga sudah didatangi lurah tersebut, sehingga hal itu menimbulkan ketakutan bagi masyarakat di Botu.

Panwas sendiri berjanji akan segera memproses kasus tersebut, setelah meminta klarifikasi dari Lurah Botu.

Sementara Lurah yang bersangkutan mengakui telah datang ke rumah warga atas perintah Walikota untuk menyampaikan pesan-pesan menjelang hari pemungutan suara. "Memang benar saya mendatangi rumah warga dan minta kepastian apa mereka pilih Golkar atau tidak, karena saya hanya menjalankan perintah Walikota," tukasnya.

Menurut dia,pada setiap kali pertemuan dengan seluruh lurah, Walikota menekankan agar masing-masing lurah berupaya memenangkan Golkar sebesar 70 persen dari suara pemilih di tiap kelurahan.

"Kalau tidak mencapai target itu, sudah pasti kami lurah-lurah akan dicopot. Jadi, jangan salahkan saya kalau mendatangi rumah warga memilih Golkar," ungkapnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009